Dejurnal.com, Garut – Eksotisme keindahan alam Garut terangkum dalam album Garoet Tempo Doeloe dan kekayaan kesenian tradisional merekat pada masyarkat.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) saat memberikan buku “Garoet Tempo Doeloe” hasil produksi dari Disparbud Garut mewakili Kadisparbud saat mendampingi Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman disela sela giat workshop KAta Kreatif yang diselenggarakan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kang Jiwan sapaan akrab Ketua DKKG menyampaikan, dalam buku yang disusun Disparbud ini merupakan kilas balik betapa indah dan eksotiknya Garoet masa lampau.
“Dan ini bisa dijadikan referensi agar Garut lebih mendunia dalam bidang pariwisata terlebih wisata berbasis budaya karena terbukti memiliki modal yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Lanjut Kang Jiwan, disampaikan pula oleh Bang Sandiaga Uno bahwa aktor dunia sekelas Charli Chaplin saja bersinggah ke Garut sampai 2 kali pada masa itu dan ini merupakan bukti Garut punya sejarah dengan keindahannya.
“Kekayaan kesenian tradisional di kabupaten Garut sangat kental dengan filosofi nilai budaya dimana tontonannya merupakan tuntunan dan acuan bagi kehidupan masyarakat yang menjadi kekuatan dalam penguatan kebudayaan yang baik untuk kehidupan keseharian,” terangnya.
Kang Jiwan menjelaskan, beberapa kesenian yang jaya pada tempo dulu seni Kabarulem (kaulinan barudak lembur) permainan rakyat salah satunya Jibrut yang kini sudah punah.
“Pada kesempatan ini DKKG melalui komunitas Budaya Limbangan wangi Gunung Sanghyang pimpinan Bu Ani menampilkan Gondang dan Mbah Ento salah satu seniman Jibrut tampil kolaborasi bersama Bang Sandi serta Deputi pariwisata,” ujarnya.
Ketua DKKG berharap seni ini dapat dilestarikan dengab adanya UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Hal itu disambut antusias oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno. “Saya akan ikut serta jika ada Festival Jibrut di Kabupaten Garut untuk berlatih,” timpal Menteri Pariwisata yang akrab dipanggil Bang Sandi.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menimpali dan mendukung jika Jibrut difestivalkan karena sangat unik.
“Dan ini tugas dari DKKG sebagai pelestarian pengembangan pemanfaatan budaya untuk menggelar festival permainan rakyat melalui Festival Jibrut atau bahkan pecah rekor MURI dengan Jibrut,” ujarnya.
Menanggapi tantangan itu, Ketua DKKG berharap kepada bupati agar mendukung sepenuhnya terlaksananya Festival Jibrut sebagai bentuk dari implementasi UU nomor 5 tahun 2017.
“Dan DKKG sebagai mitra dari Disparbud sudah selayaknya dalam porsi yang sebenarnya sebagai wadah penerjemah, pemanfaatan penggalian serta pelestarian nilai seni dan budaya untuk kokohnya bangsa yang berbudaya,” pungkasnya.***Raesha