Dejurnal.com, Bandung – Legislator Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Bandung H. Dadan Konjala, SH menduga banyak warga yang jenuh dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), karena usulan warga banyak yang tidak terakomodir.
“Delapan tahun saya menjadi dewan, paling-paling usulan Musrenbang yang terkabul hanya 6 persenan untuk 270 desa dan 10 kelurahan, ” kata Dadan Konjala seusai monitoring Musrenbang di Kecamatan Margahayu, Selasa (7/2/2023).
Pada Musrenbang kali ini, menurut pria yang akrab disapa Abah Deka ini pagu anggarannya tidak dimunculkan.
“Masyarakat jenuh karena usulannya banyak yang tidak terakomodir. Sama halnya seperti dewan melalui reses, ” uajar Abah Dekat.
Karenanya, Abah Deka berharap ada sinergitas antara DPRD dengan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam memenuhi semua kebutuhan masyarakat.
Abah Deka mencontohkan kasus Sungai Cikahyangan di Kecamatan Margahayu yang melewati tiga desa; Desa Margahayu Tengah, Sayati, dan Desa Margahayu Selatan.
Ia tidak mau terjadi banjir lagi di jalan Dengdek (Jadek), yang merupakan jalan utama Kecamatan Margahayu ke Soreang mengalami banjir musiman ketika hujan terjadi di kota Bandung.
Karenanya, sewaktu Abah Dekat masih di Komisi C, dari usulan baik dari e-pokir dewan yang ada di dapil 2 maka dibahas dengan PUTR dan sudah masuk di angaran 2022.
“Cuma eksekusinya apakah di anggaran murni atau di akhir, saya lupa. Tapi sayang sampai hari ini belum ada realisasi untuk normalisasi. Minimal ada pengerukan residu yang ada di sungai itu untuk meminimalisir banjir. Saya tidak ingin ada banjir lagi di Jadek, ” tandas Abah Dekat.
Karena itu merupakan kewenangan provinsi maupun pihak terkait, sehingga Dadan Konjala berharap, PUTR Kabupaten Bandung sinergitas dengan provinsi. ” Tidak ada pembangunan di situ, hanya pengerukan, ” tutup H. Dadan Konjala. *** Sopandi