Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKS Tedi Surahmah mengatakan, jika ada yang tidak mengerti, atau menganggap dengan Musrenbang kali ini sulit mengenai realisasi pengajuan, memang harus sosialisasi dulu. “Harus sosialisasi dulu. Can apaleun,” katanya di sela Musrenbang tingkat Kecamatan Dayeuhkolot, Kamis (9/2/2023).
Sekretaris Komisi A ini menjelaskan, ada perbedaan antara Musrenbang sekarang dengan sebelumnya. “Kalau sebelumnya menggunakan pagu indikatif, masing-masing wilayah dapat bagian. Sekarang menggunakan sistem kompetitif, tapi bukan berarti itu tidak memberikan peluang buat yang mengusulkan, justru setiap desa dan kelurahan mengusulkan sebanyak-banyaknya yang menjadi usulan atau yang menjadi aspirasi masing-masing wilayah, ” terang Tedi .
Usulan itu, lanjutnya nanti masuk entri di SIPD, dan masuk ke kecamatan. “Ada 3 piso analisa, yakni kewenangan, ada kritback, dan skala prioritas. Yang tidak lolos berarti tidak masuk, itu khusus yang kompetitif, beda dengan yang reguler. Kalau yang reguler itu tetep aja dapat, ” katanya.
Ia menjelaskan lagi, Musrenbang kompetitif itu hanya Rp 10 miliar, siapa yang mengusulkan itu yang dapat. “Kalau yang lain-lain tetep kembali kepada wilayah. Itu saja perbedaannya, ” pungkas legislator Fraksi PKS Kabupaten Bandung yang pada Pilkada 2024 nanti akan “nyalon” di DPRD Provinsi Jawa Barat ini. ***Sopandi