Dejurnal.com, Bandung – Banjir Bandang yang terjadi Kamis , 23 Maret 2023 lalu di sungai Citarum (Cibangoak) mengakibatkan tingkat kekeruhan air baku sangat tinggi dan bangunan penangkap air (Brocaptering) bergeser.
Ditambah kondisi cuaca dengan intensitas curah hujan dan volume air sungai yang begitu tinggi sehingga mendapat kesulitan dalam perbaikan dan pengolahan air bersih
Karenanya, Perumda Air Minum Tirta Raharja terus berupaya mensubsidi air bersih ke beberapa titik.
Dari press liris Humas Perumda Air Minum yang diterima dejurnal.com, Minggu (26/3/23), sampai saat ini proses perbaikan penangkap brocapturing sudah selesai dan air baku untuk bisa di produksi menjadi air bersih secara bertahap sudah mulai mengisi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng.
Dampak dari bencana ini, mengakibatkan terhentinya pengaliran air ke Wilayah II Banjaran Kota, Pelayanan Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Wilayah III Ciparay Kota, Pelayanan Ciparay, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, dengan jumlah pelanggan kurang lebih sebanyak 48.700 sambungan rumah.
Perumda Air Minum Tirta Raharja telah mendistribusikan air bersih melalui armada tangki, sebagai upaya penanggulangan bencana serta memberikan pelayanan kepada pelanggan yang wilayahnya terdampak penghentian pengaliran.
Sampai saat ini air baku yang sudah bisa masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng adalah sebesar 40% atau 174 liter/detik dari kapasitas yang seharusnya, untuk dapat diolah menjadi air bersih dan didistribusikan kepada pelanggan khususnya pelanggan di Wilayah II Banjaran – Baleendah dan Wilayah III Ciparay.
Untuk keberlangsungan pelayanan air bersih kepada pelanggan, Pihak Perumda Air Minum Tirta Raharja melakukan berbagai upaya kegiatan perbaikan ini semaksimal mungkin. *** Sopandi