Dejurnal.com, Garut – Belum genap seminggu kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji subsidi 3Kg diumumkan, Bupati Garut Rudy Gunawan terpaksa menunda sementara kenaikan HET gas subsidi 3Kg dari Rp 16.500 menjadi Rp 19.500.
Langkah ini diambil Bupati Garut setelah adanya temuan dugaan pangkalan fiktif di Kabupaten Garut.
“Hasil temuan dengan DPRD, banyak pangkalan-pangkalan fiktif, sehingga (kebijakan kenaikan HET gas subsidi) kami evaluasi. Tadi (hasil rapat) kita sepakati bahwa kami ada penundaan kenaikan HET gas, kembali ke Rp 16.500,” kata Rudy, Jumat (31/3/2023).
Baca juga Parmusi Garut : Kenaikan Harga Gas Elpiji 3 Kg Sangat Tidak Rasional, Kita Tolak
Menurut Rudy, saat ini berdasarkan data yang masuk, jumlah pangkalan di Garut mencapai 1.400.
“Jumlah itu bercampur dengan pangkalan-pangkalan yang fiktif sehingga tentunya harus kami lakukan evaluasi,” terangnya.
Bupati Garut mengungkapkan bahwa penundaan kenaikan HET gas subsidi akan dilakukan hingga batas waktu yang belum pasti, pihaknya ingin melakukan pendataan ulang kaitan dengan pangkalan-pangkalan yang ada di Garut, sehingga warga bisa membeli langsung sesuai HET.
“Kita akan menindak pangkalan yang fiktif serta bagi pangkalan yang menjual gas di atas HET,” cetusnya.***Watono