Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKS H. Dasep Kurnia Gundarudin mengaku heran dengan sikap Pemda Kabupaten Bandung, yang “keukeuh” ingin merevitalisasi Pasar Banjaran.
Menurut Dasep, Pemerintah hanya menduga-duga dengan merevitalisasi pasar tersebut bisa meningkatkan daya saing pasar tradisional yang nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan pedagang.
Namun, menurut Dasep, itu tidak menjamin. Tetapi, pemerintah tak mau peduli. Tiba- tiba tanpa ada persetujuan dari mayoritas para pedagang, pemerintah dengan tegas akan menjalankan program revitalisasi Pasar Banjaran dengan nama Pasar Sehat Banjaran.
Dasep menyebutkan, pelaksanaan revitalisasi pasar tersebut ratusan miliaran rupiah menggunakan dana pihak ketiga “Kelak harus ditanggung oleh para pedagang yang nota bene sedang mengalami kesulitan ekonomi, sangat tidak rasional dan manusiawi,” tegas Dasep dilansir dari media online belum lama ini.
Dasep mengaku heran, mengapa kalau tujuanya untuk membantu pedagang tidak menggunakan dana yang berasal dari negara. “Baik itu dari APBN, APBD Provinsi atau APBD Kabupaten Bandung sebagai pengelola Pasar Rakyat Banjaran, ” ujarnya.
Dasep sangat heran ketika pihak Pemda
melalui Kadis Perdagangan dan Perindustrian mengeluarkan statemen, bahwa Pemda Bandung tidak memiliki uang sehingga mengajak bekerja sama dengan pihak swasta.
“Kalau tidak punya uang mengapa harus membebankan kepada rakyat yang juga mereka juga tidak punya uang. Bahkan sedang mengalami kesulitan permodalan pasca Pandemi Covid-19 yang lalu “ kata Dasep. *** Sopandi