• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Selasa, Desember 23, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in OpiniKita

“Dukun-dukunan Pedal”, Keikhlasan dan Kebersahajaan Anak Pesantren

bydejurnalcom
Rabu, 12 Juli 2023
Reading Time: 2 mins read
“Dukun-dukunan Pedal”, Keikhlasan dan Kebersahajaan Anak Pesantren
ShareTweetSend

Oleh : Abah Zaenal *)

Pagi itu, Selasa 11 Juli 2023, di sebuah rumah baca Al Quran di pinggir kali Ciliwung kawasan Kober Margonda Depok Jawa Barat, mak Ayu Snow White, panggilan akrab dari nyonya Rahma Dona Wahyu Ningrum (33), istrinya pak kiyai pendiri Pondok Pesantrèn al Quran Dar El Furqan, begitu khusu’ memberi arahan kepada anak santrinya, tentang “keikhlasan” dan “penguatan niat” dalam berdakwah.

Selesai berdo’a ketujuh santri itu pun berangkat dengan menggunakan motor menuju sebuah gedung pertunjukan yang legendaris di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, gedung kesenian mis Tjitjih, hehehehe mau ngapain ini santri kok ke gedung kesenian ?

BacaJuga :

Pemkab Bandung Ajukan UMK 2026 Rp3,97 Juta, Pengkajian UMSK Segera Disiapkan

Pererat Silaturahmi Yayasan Insan Cahaya Arrizquha Gelar Family Gathering

Bupati Herdiat Imbau PPPK Yang Dilantik Jaga Keharmonisan Keluarga, Jangan Ikuti Tren Perceraian

hehehehe, santai, mereka hendak menampilkan sebuah pertunjukan teater dalam sebuah kurasi Festival Teater Jakarta yang diselenggarakan setiap tahun oleh ATAP, Asosiasi Teater Jakarta Pusat.

Panggung gelap dan tanpa properti apapun, enam orang santri dan mak Ayu Snow White masuk berlenggang lenggok dalam temaram dan kemudian duduk sejenak membelakangi penonton, dan “Ikaan paiiis, kelaponyo mudo, dibungkus daun talas rapi-rapi, dikebek tali mesiang………”, penonton pun terkesiap sejenak, tapi kemudian ada yang perlahan bergumam ikut berdendang dan bahkan ikut bergoyang di kursinya, sungguh ini opening yang menawarkan keterlibatan penonton masuk kedalam pentas mereka, apalagi disusul dengan tampilan dialog suami istri yang nyerocos, berperang lidah hingga perang perabot rumahtangga memukau penonton untuk turut serta menertawakan fenomèna fakta objective kemiskinan dan mental miskin sebagian masyarakat.

Sekalipun dialog yang disajikan menggunakan bahasa dan dialek asli bahasa Bengkulu, bahkan tetiba muncul sosok yang berbahasa Sunda, dialog itu kedua tokoh yang saling tak mengerti bahasa ini justru menyeret penonton untuk semakin dalam memahami substansi dialog para pemeran dalam gelak tawa yang renyah, mengalir dengan riang gembira tanpa beban, sekalipun di akhir cerita dengan acting dan gestur yang nyaris sempurna sang dokter dan sang putri mengakhiri dengan menggantung cerita entah kemana, dan inilah ènding yang sangat hebat.

Sungguh, menyaksikan pementasan “Dukun-dukunan” yang dipentaskan oleh teater Pedal ini sebuah pengalaman baru, penonton tak terbebani oleh pernak-pernik property, musik dan hal lain yang terkadang membuat multi tafsir pada latar belakang cerita, penonton hanya dihipnotis olèh kepiawaian acting yang ikhlas dari para pemeran dan sajian pencahayaan yang nyaris sempurna..

“Kepiawaian acting yang Ikhlas” ya, terpaksa kalimat itu harus ditekankan, karena sajian pementasan ini benar-benar hanya diperankan olèh para pemula yang baru pertama kali mementaskan sebuah pementasan, Irvan dipentas yang ditonton oleh para maestro teater di Jakarta, sang sutradara, mak Ayu Snow White Rahma Dona Wahyu Ningrum, adalah sutradara dadakan yang baru pertama kali menyutradarai sebuah pementasan teater, tapi beliau sangat berusaha keras menafsirkan naskah “Dukun-dukunan” sebuah karya Adaftatif “Puthut Bukhari” dari “Le medecin malgre lui” karya Jean Baptise Paquelin dengan nama panggung Moliere hingga menghasilkan sebuah tontonan yang diluar dugaan, memukau penonton bahkan menggiring gelak tawa penonton.

Sajian renyah pertunjukan ini, ditampilkan oleh para aktor pemula, yang berlatar belakang santri tahfidz Quran, Irvan Ardiansyah sebagai pak Kasdi Dukun eyang progo, Fella Valentine sebagai Istri pak Asdi, ifra al Zahra sebagai Putri Gagu, Kenken Firdaus sebagai Perawat, Anggit Siti Fatimah sebagai Fajri Asisten Rumah Tangga, dan Azriel sang penata musik yang cerdas.

Mak Ayu Snow White sebagai sutradara dan kak Mulya Elha sebagai asisten Sutradara bener-bener memberikan kebèbasan eksplorasi acting kepada para pemeran, hingga tafsir naskah Dukun-dukunan menjadi lebih renyah dan bersahaja. Good Luck Pedal.(*)

*) Penulis salah satu praktisi budaya, berdomisili di Kabupaten Garut

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Polres Purwakarta Tangkap Enam Anggota Geng Motor Namakan Diri Wisata Malam Serta Serang Warga

Next Post

Sertijab Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Jabar

Related Posts

Fokus Pelayanan dan Respons Cepat  PDAM Tirta Intan Garut, Dadan Hidayatulloh Dorong Transformasi Pelayanan Lebih Baik
deBisnis

Fokus Pelayanan dan Respons Cepat PDAM Tirta Intan Garut, Dadan Hidayatulloh Dorong Transformasi Pelayanan Lebih Baik

Selasa, 23 Desember 2025
32 Tahun Mengabdi, Honorer Ciamis Akhirnya Diangkat ASN PPPK Paruh Waktu
deNews

32 Tahun Mengabdi, Honorer Ciamis Akhirnya Diangkat ASN PPPK Paruh Waktu

Selasa, 23 Desember 2025
Hadiri Pembagian Raport di Ponpes Darussa’adah, Cucun A. Syamsurijal Serukan Gerakan Nusantara Menanam
deNews

Hadiri Pembagian Raport di Ponpes Darussa’adah, Cucun A. Syamsurijal Serukan Gerakan Nusantara Menanam

Selasa, 23 Desember 2025
Pemkab Bandung Ajukan UMK 2026 Rp3,97 Juta, Pengkajian UMSK Segera Disiapkan
deBisnis

Pemkab Bandung Ajukan UMK 2026 Rp3,97 Juta, Pengkajian UMSK Segera Disiapkan

Selasa, 23 Desember 2025
Pererat Silaturahmi  Yayasan Insan Cahaya Arrizquha  Gelar Family Gathering
deWisata

Pererat Silaturahmi Yayasan Insan Cahaya Arrizquha Gelar Family Gathering

Selasa, 23 Desember 2025
Bupati Herdiat Imbau PPPK Yang Dilantik Jaga Keharmonisan Keluarga, Jangan Ikuti Tren Perceraian
deNews

Bupati Herdiat Imbau PPPK Yang Dilantik Jaga Keharmonisan Keluarga, Jangan Ikuti Tren Perceraian

Selasa, 23 Desember 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019
Kolase : Pasir warna merah yang dipenetrasikan dalam pembangunan irigasi Cipalasari menuai perhatian.

Pakai Pasir Warna Merah, Proyek Irigasi Cipalasari Senilai Rp 725 Juta Tuai Perhatian

Jumat, 27 Agustus 2021

KabarDaerah

Siswa SMAN 6 Diduga Bunuh Diri Akibat Perundungan, Anggota DPR Imas Aan Ubudiah : Ini Tamparan Keras Bagi Dunia Pendidikan

Kamis, 17 Juli 2025

Perpisahan Mahasiswa KKN-Tematik ITG Tahun 2023 di Bayongbong

Kamis, 31 Agustus 2023

Inilah 11 Penerima Anugerah Budaya 2025, DKKG : Semoga Jadi Inspirasi Untuk Memajukan Kebudayaan

Kamis, 24 April 2025

Danrem 063/SGJ Cirebon Kunjungan Kerja Tinjau Cluster Baru Diperusahaan

Selasa, 29 September 2020

Gaduh Potongan Dana BLT Sektor Perikanan KKP Di Desa Cipeuyeum, DKPP Cianjur Lempar Tanggung Jawab?

Kamis, 15 Oktober 2020

Lahan Milik Pemkab Garut Dikelola “Orang Provinsi”, Potensi PAD Hilang Capai Milyaran

Minggu, 29 September 2019

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste