Dejurnal.com, Garut – Seorang remaja berstatus pelajar berinisial Mam (15), warga Desa Sukakarya Kecamatan Banyuresmi dikabarkan jadi korban pengeroyokan massa pada menjelang tengah malam, Kamis (7/9/2023) ketika hendak membeli rokok ke kampung sebelah.
Ketika dicek ke rumah korban, terlihat wajah Mam lebam dan ada luka memar, Mam pun tetlihat begitu kesakitan, didampingi orang tuanya Hamdani (52) dan Suryani (42) yang merupakan Ketua RT 02 RW 13 Kampung Babakan Desa Sukakarya Kecamatan Bayuresmi Kabupaten Garut.
Sambil meringis menahan sakit, remaja yang masih berstatus pelajar ini menceritakan peristiwa pengeroyokan yang menimpa dirinya tanpa sebab jelas.
“Saya tadinya mau beli rokok bersama teman karena di sini warung pada tutup ga ada yang buka 24 Jam, sebelum kejadian saat itu teman bilang ada hantu itu didekat mobil, akhirnya kami pada lari, teman ke kanan dan saya kekiri, dan saat itu ada warga sedang meronda dan dia nanya, ada apa lari, dan saya bilang seperti tadi, lalu saya dibawa sambil di dekap, ke madarasah Kp. Salagedang Desa Sukaraja, disana saya dihajar dan dikeroyok oleh banyakan,” ungkapnya, Jumat malam (8/9/2023).
Menurut Mam, dirinya bukan hanya mendapat perlakuan pengeroyokan dari massa, tapi juga dibawa ke kantor polsek setempat dan diperlakukan seperti maling.
“Ada yang medengungkan kepala saya sambil bilang anak haram, (maaf) anjing,” pungkasnya.
Ayah Mam, Hamdani, tidak terima atas apa yang telah terjadi pada anaknya yang diperlakuan tidak manusiawi.
“Saya selaku orang tua dan sekaligus Ketua RT 02/RW 13 Kp. Babakan Desa Sukakarya Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, atas kejadian tadi malam yang menimpa Mam anak saya, kita sudah melakukan visum di RSUD dr. Slamet Garut,” jelasnya.
Hamdani menegaskan, dirinya selaku ayah korban bersama warga akan berencana melaporkan kasus tersebut ke jalur hukum. “Ya saya sudah rembug dengan keluarga, akan segera melakukan laporan kepada APH, pasalnya ini jelas tidak dibenarkan,” tegasnya.
Hamdani mengaku, dirinya tahu peristiwa pengeroyokan anaknya dari salah satu Pegawai Desa Sukakarya, bahwa anaknya ditangkap dan sudah dikantor polsek, dikeroyok oleh massa kampung sebelah tadi malam jam. 24.00 WIB.
“Atas informasi tersebut, pagi jam 09.00, saya langsung ke kantor polsek, saya begitu melihat wajah anak saya jujur saya tidak terima atas perlakuan pengeroyokan, apa salah anak saya kok main hakim sendiri,” tandasnya.
Apa yang diceritakan Mam didepan orang tuanya membuat warga yang berada di rumah Mam menjadi gaduh, pasalnya pengeroyokan terjadi tanpa sebab yang jelas, kalaupun ada sebab tentunya tidak dibenarkan oleh hukum, apalagi terjadi terhadap anak yang masih dibawah umur.
Informasi terkini, warga dua kampung tersebut sedang melakukan urun rembug mencari jalan penyelesaian atas dugaan pengeroyokan yang terjadi.***Yohaness