Sementara itu Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis, R. Ega Anggara Al Kautsar, S.H., mengungkapkan bahwa kegiatan Riak Romadhon yang diadakan setiap tahun bukanlah sebuah kegiatan baru.
“Kegiatan ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1996 dan hingga saat ini tetap berjalan dengan antusiasme yang luar biasa, baik dari para peserta maupun penonton,” ujarnya.
Menurut Ega, keberhasilan acara ini tak lepas dari semangat kebersamaan antar masyarakat yang terlibat.
“Tadi di akhir kegiatan, kami menyaksikan sebuah kolaborasi luar biasa antara beberapa seniman, termasuk seni tradisi wayang, penampilan dari Sanggar Motekar, serta penampilan angklung dari rekan-rekan Silih Asih Santo Yohanes, semakin memperkaya keragaman seni budaya di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Ega juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi yang ada. Riak Romadhon bukan hanya tentang pertunjukan seni, tetapi juga sebagai simbol kerukunan umat beragama di Ciamis.
“Semoga ke depan, ini bisa menjadi daya tarik bagi Ciamis, baik di level regional, nasional, bahkan internasional. Ini membuktikan bahwa masyarakat Ciamis sangat menjaga tradisi, toleransi, dan rukun satu sama lain,” ujar Ega.
Baca juga :
Keren, Libur Pertama Lebaran Disdukcapil Ciamis Buka Pelayanan
Selain itu, Ega juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan promosi kegiatan. Ega berharap agar masyarakat dari seluruh 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis tidak hanya datang menonton, tetapi menampilkan kreasi seni dari daerah masing-masing.
“Kegiatan ini sudah masuk dalam kalender kegiatan resmi Kabupaten Ciamis. Ke depan, kami akan memperbaiki tata panggung dan bekerja sama dengan panitia untuk memastikan acara ini bisa lebih meriah lagi,” ungkapnya
Riak Romadhon di Kabupaten Ciamis, yang dilaksanakan dengan berbagai penampilan seni tradisi dan modern, terus berlanjut sebagai bukti bahwa Kabupaten Ciamis memiliki kekayaan budaya yang patut dibanggakan dan dilestarikan. (Nay)**