Dejurnal, Ciamis,- Pemerintah Kabupaten Ciamis mengambil langkah cepat dalam merespons bencana pergeseran tanah yang mengakibatkan longsor di wilayah Panawangan pada Senin dini hari (07/04/2025).
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, segera meninjau lokasi bencana untuk memastikan penanganan darurat berjalan dengan lancar dan memberikan arahan terkait langkah-langkah yang harus segera diambil.
“Tanggap cepat adalah hal yang paling penting dalam situasi seperti ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan bantuan secepatnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Herdiat Senin (07/04/2025)
Dalam kunjungan tersebut, Herdiat Sunarya meminta agar seluruh instansi terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos), bekerja sama dalam upaya pemenuhan kebutuhan para pengungsi yang terdampak bencana.
Sebagai bentuk kepedulian, sejumlah bantuan logistik telah disalurkan ke daerah-daerah terdampak, di antaranya:
Logistik dari BPBD berupa Sembako: 17 paket, Matras: 26 unit, Selimut: 30 buah, aqua botol 600ml: 10 dus
Logistik dari Dinsos: kasur lipat: 20 unit, selimut: 20 buah, makanan siap saji: 40 paket, family kit: 20 paket, aqua: 2 dus
Namun, terdapat kekurangan pada stok makanan siap saji yang dibawa oleh Dinas Sosial, sehingga Bupati Herdiat Sunarya memutuskan untuk membeli makanan tambahan bagi para pengungsi secara langsung.
Selain itu, Bupati Ciamis juga memerintahkan agar dapur umum lapangan segera didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi, dan BPBD segera mempersiapkan mobil dapur lapangan (dumlap) guna mendukung upaya tanggap darurat tersebut.
“Ini adalah langkah cepat yang harus diambil untuk memastikan bantuan sampai tepat waktu dan dalam jumlah yang memadai untuk semua yang terdampak. Kami akan terus memantau perkembangan dan kebutuhan di lapangan,” ujarnya
Herdiat mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana susulan, mengingat kerawanan daerah tersebut terhadap pergerakan tanah dan cuaca ekstrem.
“Kita harus selalu berhati-hati dan siap siaga, terutama dengan potensi bencana lebih lanjut. Kami mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan tanda-tanda alam dan kondisi cuaca yang bisa memicu bencana,” tambahnya.
Herdiat menegaskan bahwa Pemkab Ciamis akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkomitmen untuk mempercepat proses pemulihan agar warga dapat segera kembali ke rumah mereka.
“Kami juga akan terus memastikan kebutuhan para pengungsi tercukupi dengan baik, dan upaya pemulihan berjalan lancar,” tegasnya.
Aep salah satu pengungsi yang ditemui di lokasi bencana menyampaikan apresiasinya atas respons cepat yang diberikan oleh pemerintah daerah.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang kami terima. Pemerintah Ciamis sangat perhatian dan cepat tanggap. Kami berharap situasi ini bisa segera pulih, dan kami bisa kembali ke rumah secepatnya,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya telah terjadi pergeseran tanah sekitar pukul 17.00 WIB di dua titik berbeda di Kecamatan Panawangan, yang mengakibatkan tanah turun dengan kedalaman 50 meter.
Lokasi pertama, di Dusun Cimanem, RT 4/RW 05, Desa Mekarbuana, mengalami pergeseran tanah yang mengancam 9 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 24 jiwa warga yang terdampak langsung dievakuasi ke Aula Bale Desa Mekarbuana.
Lokasi kedua yang terdampak adalah Dusun Cipeundeuy, RT 01/RW 01, Desa Sadapaingan, yang juga mengalami pergeseran tanah dengan kedalaman 50 meter pada waktu yang sama. Sebanyak 27 KK yang berjumlah 99 jiwa terancam, sehingga mereka harus mengungsi ke Masjid At-Taqwa.
Secara keseluruhan, bencana tanah longsor di Kecamatan Panawangan telah mempengaruhi 139 orang pengungsi, dengan rincian 7 balita, 21 anak-anak, 85 dewasa, 24 lansia, dan 2 orang disabilitas. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material dan dampak psikologis pada warga sangat signifikan. (Nay)**