Dejurnal, CIAMIS – Beberapa hari setelah euforia Idulfitri 1446 H, Pasar Manis Ciamis mulai menunjukkan denyut kehidupan yang lebih stabil. Salah satu indikatornya adalah penurunan harga berbagai kebutuhan pokok, yang cukup terasa sejak Kamis (10/04/2025).
Fenomena ini disambut positif oleh masyarakat yang mulai kembali berbelanja untuk kebutuhan harian. Para pedagang pun mengonfirmasi bahwa penyesuaian harga terjadi seiring dengan meredanya lonjakan permintaan yang sempat memuncak menjelang lebaran.
“Pas lebaran kemarin, daging sapi bisa sampai Rp150.000 per kilo. Sekarang sudah turun ke Rp140.000,” ujar Ros, pedagang daging sapi yang sudah 15 tahun berjualan di pasar Ciamis.
Menurutnya, tren ini wajar terjadi pasca-lebaran karena pola belanja masyarakat mulai normal kembali.
“Sekarang harga sudah menyesuaikan kembali ke harga normal produk lain pun seperti ati sapi kini dijual Rp80.000 per kilo, serta dendeng di harga Rp340.000 per kilogram. Pembeli sekarang lebih selektif. Kita turunkan harga supaya tetap ada perputaran dagangan,” tambah Ros.
Di lapak unggas, penyesuaian harga juga berlangsung. H. Muksin, pedagang ayam yang dikenal ramah dan akrab dengan pelanggan, menyebutkan ayam negeri kini dijual Rp40.000 per kilogram. Sementara ayam pejantan dengan berat sekitar tujuh ons dipatok Rp32.000 per ekor.
“Waktu Lebaran, ayam kampung sempat mahal banget, sampai Rp100.000 per kilo. Sekarang udah balik normal ke Rp85.000,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa saat lebaran permintaan melonjak drastis, khususnya untuk ayam kampung yang banyak diburu untuk menu khas seperti opor.
“Sekarang stok ayam kampung aman. Saya ambil dari peternak lokal Ciamis, rasanya juga lebih enak,” ujar Muksin.
Di sisi lain, harga sayur dan bumbu dapur belum sepenuhnya stabil. Iin Intarsih, pedagang bumbu yang sudah lebih dari sepuluh tahun melayani pelanggan Pasar Manis, menyampaikan bahwa harga bawang merah justru mengalami kenaikan usai Lebaran.
“Sekarang bawang merah Rp60.000 per kilo. Padahal biasanya habis Lebaran harga turun, kemarin masih Rp50.000,” ucap Iin.
Sementara itu, bawang putih masih bertahan di harga Rp45.000 per kilogram, dan bawang bombai di angka Rp50.000.
Untuk komoditas cabai, kondisi mulai membaik. Iin menjelaskan bahwa harga cabai rawit merah yang sempat menyentuh angka Rp140.000 per kilo kini turun ke Rp120.000. Cabai merah besar dan cabai keriting pun mengalami penurunan, masing-masing menjadi Rp60.000 per kilo dari harga puncak Rp80.000.
“Waktu itu hujan terus, jadi banyak cabai yang rusak di jalan. Tapi sekarang cuaca mulai bersahabat, jadi pasokan lancar dan harga ikut turun,” jelasnya.
Sementara itu, kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng dan telur ayam cenderung stabil. Minyak goreng kemasan Minyakita dijual seharga Rp18.000 per liter, dan telur ayam bertahan di harga Rp30.000 per kilogram.
Secara umum, kondisi pasar yang mulai stabil diharapkan bisa meningkatkan kembali daya beli masyarakat. Para pedagang berharap tren positif ini bisa terus berlangsung agar roda ekonomi di tingkat pasar tradisional tetap berputar.
Masyarakat pun diimbau untuk berbelanja secara bijak dan memanfaatkan momen stabilnya harga sebagai kesempatan untuk menata kembali kebutuhan rumah tangga pasca-lebaran dengan lebih tenang.
(nay)**