Dejurnal,CIAMIS,- Sejak diresmikan langsung oleh Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, pada Senin (14/04/2025) sore, kawasan Ruang Terbuka Publik (RTP) Alun-Alun Ciamis langsung menyedot perhatian masyarakat. Tak butuh waktu lama, area ini langsung dipadati warga yang ingin menikmati wajah baru pusat kota.
Pengunjung memenuhi ruang terbuka hijau, mencicipi beragam kuliner di area food court, dan memanfaatkan fasilitas parkir terpadu yang kini tertata lebih modern dan sistematis.
Kepala Dinas Perhubungan, Dadang Mulyatna melalui Kepala UPTD Parkir Dishub Ciamis, Dedi Iswandi mengungkapkan pihak Dishub menghadirkan sistem parkir elektronik di area tersebut tepatnya di lantai satu dan dua

“Hanya sehari pasca pembukaan, tercatat 1.172 kendaraan masuk ke area parkir, dengan rincian 700 unit sepeda motor dan 472 mobil,” jelasnya Rabu (16/04/2025)
Area parkir yang tersebar di dua lantai ini dirancang khusus untuk menampung kendaraan dalam jumlah besar. Meski begitu, sistem palang otomatis sempat mengalami kendala teknis.
“Server sempat eror dan sistem buka-tutup portal sempat terganggu. Internet sudah ditambah oleh Diskominfo, tapi kendala di server masih kami atasi,” tambahnya.
Untuk mengelola parkir, Dishub memberdayakan 15 petugas gabungan dari ASN dan non-ASN tanpa merekrut juru parkir (jukir) baru.
“Mereka bekerja dalam dua shift, pagi jam 07.00–15.00, sore jam 15.00–22.00,” tutur Dedi.
Namun, penerapan sistem baru ini tidak lepas dari kritik warga. Banyak pengunjung merasa kerepotan dengan sistem antrian dan scanning barcode tiket yang memakan waktu, terutama saat pengunjung membludak.
“Kami mencatat masukan warga. Salah satu kendala adalah minimnya petugas dan proses adaptasi terhadap sistem baru. Jika ada anggaran ke depan, kami ingin mengganti sistem scan tiket manual dengan teknologi pembaca plat nomor otomatis,” paparnya.
Terkait isu jukir liar yang kerap meresahkan, Dedi mengaku sudah memulai tahap evaluasi.
“Ada beberapa oknum jukir yang sedang kami pantau. Rencana penindakan sudah disiapkan, rencananya minggu ini akan kami putuskan tetapi karena sibuk mengurus area parkir khusus ini jadi sekarang masih dalam tahap evaluasi Koordinator Parkir,” jelasnya.
Dedi berharap masyarakat bisa memahami masa transisi dari sistem parkir konvensional ke sistem palang otomatis.
“Ini memang butuh waktu. Kami sedang membekali petugas agar mereka bisa beradaptasi lebih cepat,” pungkas Dedi.
Dengan sistem baru ini, pemerintah berharap area parkir khusus di Alun-Alun bisa menjadi solusi permanen yang lebih baik ketimbang parkir tepi jalan yang semrawut. (Nay)**