Dejurnal, Ciamis,- Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis menggelar Seminar Internasional bertajuk “Graduate Madrasah dalam Jejaring Internasional” yang dihadiri oleh kepala madrasah dan perwakilan mitra internasional, termasuk perusahaan asal Jepang. Seminar ini menjadi tonggak awal upaya kampus dalam memperluas jaringan kerja sama luar negeri, khususnya dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) lulusan madrasah.
Rektor INU Ciamis, Dr. H. Kusoy Fasilatas, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan menambah wawasan akademik peserta, tetapi juga membekali lulusan madrasah dengan keterampilan dan jejaring yang relevan untuk memasuki dunia kerja global.
“Kita ingin lulusan tidak hanya kuat secara akademis, tapi juga siap terjun ke dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti Jepang dan Arab Saudi,” ujar Dr. Kusoy.
INU Ciamis memiliki enam program studi unggulan, yakni Manajemen Haji dan Umrah, Bimbingan dan Konseling Islam, Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Ekonomi Syariah, serta Hukum Tata Negara. Menariknya, Jepang menyatakan minat untuk menerima lulusan dari seluruh program studi tersebut.
Dalam seminar tersebut, kepala-kepala madrasah didorong untuk mendorong alumninya melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun, hanya sekitar 15% lulusan madrasah yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Seminar ini menjadi upaya INU Ciamis memperluas akses pendidikan tinggi dengan jaminan peluang kerja pasca-kampus.
Dr. Kusoy, menambahkan bahwa mahasiswa yang bergabung dalam program ini akan mendapatkan skema pendidikan yang adaptif. Mereka akan magang di Jepang selama satu tahun pada semester 4 atau 5, lalu kembali menyelesaikan studi sarjana, sebelum kembali bekerja di luar negeri jika diinginkan.
“Harapannya, mahasiswa tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga duta dakwah dan budaya. Mereka bisa berdakwah di luar negeri, memberikan kontribusi keagamaan, dan memperkuat citra Islam yang moderat,” jelasnya
Perwakilan dari mitra Jepang, Zely Nabilah Fitri, menjelaskan bahwa mahasiswa akan diberi pelatihan bahasa Jepang terlebih dahulu sebelum menjalani program magang. Peluang kerja terbuka luas di berbagai sektor seperti restoran, lembaga pendidikan, distribusi logistik, perhotelan, hingga perawatan lansia (kaigo).
“Bahasa menjadi kunci. Mahasiswa akan dibekali keterampilan bahasa Jepang sebagai syarat utama sebelum terjun ke dunia kerja di sana. Kami juga akan bantu mencarikan mitra perusahaan yang sesuai,” ungkap Zely.
Program tersebut menjadi langkah strategis INU Ciamis dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di tingkat global sekaligus berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai Islam di kancah internasional. (Nay Sunarti)