Dejurnal, Ciamis,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis mencatat lonjakan signifikan dalam penerbitan kartu kuning atau AK-1 (Kartu Tanda Pencari Kerja) sepanjang Januari hingga April 2025.
Total sebanyak 1.305 pencari kerja telah mengurus dokumen tersebut, sebagai salah satu syarat utama dalam proses melamar pekerjaan.
Kepala Disnaker Ciamis, Rudi, melalui Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Ciamis, Tedy Tresadi, mengungkapkan bahwa lonjakan tertinggi terjadi pada bulan April 2025, bertepatan dengan musim kelulusan pelajar tingkat SMA/SMK.
“Pada bulan Januari tercatat 356 orang membuat AK-1, Februari 210 orang, Maret 130 orang, dan melonjak tajam pada April sebanyak 609 orang. Kenaikan ini karena lulusan baru sudah mulai aktif mencari pekerjaan,” ujar Tedy saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (08/05/2025).
Tedy menjelaskan, kemudahan persyaratan menjadi salah satu faktor meningkatnya permohonan pembuatan kartu kuning. Saat ini, pencari kerja tidak perlu menunggu ijazah resmi, karena cukup menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) dari sekolah.
“SKL bisa digunakan sebagai pengganti sementara ijazah untuk melamar kerja dan membuat kartu kuning,” tambahnya.
Selain itu, Disnaker Ciamis juga telah menerapkan sistem digital untuk pembuatan AK-1 secara online. Proses ini diklaim sangat mudah dan bisa dilakukan dari mana saja.
“Tanpa perlu datang ke kantor, cukup bermodal kuota internet dan ponsel, pembuatan AK-1 bisa dilakukan sambil rebahan di rumah,” imbuhnya.
Meski proses digitalisasi mempermudah pembuatan AK-1, Tedy menyayangkan masih rendahnya kesadaran pencari kerja untuk melaporkan status mereka setelah mendapatkan pekerjaan.
“Kalau dulu harus mengembalikan kartu fisik ke kantor, sekarang cukup melapor via website. Tapi sayangnya banyak yang tidak melaporkan, padahal itu penting agar data kami tetap akurat,” ujarnya.
Akibat kurangnya pelaporan, data jumlah pencari kerja yang tercatat di sistem kerap tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
Sebagai antisipasi lonjakan permohonan, Disnaker Ciamis menerapkan program “jemput bola” dengan menyasar langsung ke sekolah-sekolah.
Koordinasi juga telah dilakukan dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) untuk mendukung kelancaran program tersebut.
“Kami khawatir jika datang bersamaan, kantor tidak bisa menampung banyak orang, akan penuh sesak. Maka dari itu kami melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah,” jelas Tedy.
Tedy berpesan kepada para pencari kerja untuk serius jika melamar pekerjaan tentukan tujuan melamar dengan persiapan yang matang.
“Bagi yang ingin tetap bekerja di Ciamis, peluang lokal tetap tersedia. Namun jika ingin pengalaman lebih luas dan penghasilan lebih tinggi, mereka bisa mencari kerja di luar daerah seperti Jabodetabek, yang UMR-nya lebih besar,” pungkasnya. (Nay Sunarti)