Dejurnal, Ciamis,- Kondisi memprihatinkan menimpa SDN 1 dan SDN 2 Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Benteng penahan bangunan sekolah tersebut dilaporkan roboh akibat longsor yang terjadi sekitar tiga bulan lalu, tepatnya pada bulan Maret.
Tidak hanya benteng, sejumlah ruang kelas juga mengalami kerusakan parah dengan atap yang bocor dan plafon yang mulai roboh.
Prihatin terhadap situasi tersebut, para alumni SDN Handapherang bergerak cepat. Melalui inisiatif komunitas alumni, mereka mulai menggalang dana guna memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak.
Pendi, salah satu koordinator gerakan alumni SDN 2 Handapherang, menjelaskan bahwa total dana yang dibutuhkan untuk perbaikan diperkirakan mencapai lebih dari Rp20 juta.
“Saat ini dana yang sudah terkumpul secara riil baru sekitar Rp5 juta. Sementara ini, ada salah satu donatur yang bersedia menalangi dana agar proses perbaikan bisa tetap berjalan sambil terus kami galang dana tambahan,” ungkapnya saat ditemui di area perbaikan Kamis (08/05/2025)
Menurut Pendi, pihak sekolah dan alumni sebelumnya telah mengajukan bantuan kepada Dinas Pendidikan dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Respons dari kedua instansi tersebut ada, namun belum direalisasikan dalam bentuk bantuan material.
“Jawaban dari dinas dan BPBD, mereka belum memiliki anggaran yang tersedia untuk perbaikan saat ini,” kata Pendi.
Kondisi sekolah yang terus digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menambah kekhawatiran para orang tua murid dan masyarakat.
“Sekolah ini selalu penuh. Banyak siswa yang datang dari berbagai desa di Kecamatan Cijeungjing. Harapannya, ada bantuan segera dari pemerintah, karena kondisi bangunan sudah sangat tidak layak dan membahayakan siswa,” lanjut Pendi.
Pendi mengungkapkan, selain fokus memperbaiki benteng yang roboh, alumni ok juga mulai memperhatikan kondisi bangunan ruang kelas yang rusak.
“Atap yang bocor dan plafon yang runtuh menjadi ancaman serius, terutama saat musim hujan, takut mengenai anak-anak dan pengajar,” imbuhnya.
Pendi berharap pemerintah daerah segera turun tangan, mengingat pentingnya keberadaan SDN 1 dan 2
sebagai pusat pendidikan dasar di wilayah tersebut.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Sigit Ginanjar, , mengungkapkan rasa syukurnya atas partisipasi alumni dalam membantu proses rehabilitasi.
“Alhamdulillah, di tengah keterbatasan anggaran, ada alumni yang peduli dan ikut membantu pembangunan kembali benteng sekolah yang roboh karena longsor,” ujarnya.
Menurut Sigit Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menyampaikan apresiasi atas kepedulian tersebut dan meminta maaf karena belum bisa menurunkan anggaran untuk perbaikan dikarenakan efisiensi anggaran.
“Peran serta masyarakat, khususnya alumni, sangat membantu kami dalam menjaga keberlangsungan fasilitas pendidikan. Ini contoh nyata sinergi positif antara dunia pendidikan dan warga yang pernah menjadi bagian darinya,” tambah Sigit.
Sigit berharap dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan alumni, persoalan infrastruktur sekolah bisa teratasi, meskipun dalam kondisi keterbatasan anggaran. (Nay Sunarti)