Dejurnal.com, Bandung – Para pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pinggir jalan sekitar Taman Kopo V Desa Rahayu dan Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung kembali dibuat kesal dengan ulah pihak keamanan dari developer dari komplek perumahan tersebut.
Menurut pengakuan salah satu pedagang warga asli Desa Rahayu, pihak developer tidak tegas melarang para pedagang berjualan, tetapi juga bersikap seolah tidak membolehkan berjualan di tempat tersebut.
Sikap tersebut ditunjukan dengan membuat sekat di sepanjang pinggir jalan sehingga menghalangi pembeli.
“Jika tujuannya agar pedagang tidak berjualan di taman atau menginjak rumput, tidak usah diberi sekat, beri tahu saja kami untuk tidak jualan di taman, nanti kami sesama para pedagang bisa saling mengingatkan,” kata salah satu pedagang yang tidak mau disebut identitasnya.
Yang mengherankan, pedagang itu para pedagang yang berjualan di sepanjang taman atau lebih tepatnya trotoar pemisah jalan lajur kiri dengan lajur kanan di komplek Taman Kopo III dan IV Desa Rahayu dibiarkan bebas berjualan, tak masalah.
“Kalau niatnya menertibkan, harus semuanya diperlakukan sama. Jangan yang di sana (TKI III dan IV bebas, yang di sini (TKI V) dilarang-karang tapi retribusi dipungut,” katanya.
Pedang tersebut meminta kejelasan. Jika memang untuk ketertiban ia akan mengikuti aturan, asal jelas. “Jangan yang di sini diatur-atur, yang di sana liar,” katanya.***di