Dejurnal, Ciamis,- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H yang tinggal beberapa hari lagi, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara menyeluruh.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat, cukup umur, tidak cacat, dan layak secara syariat maupun medis.
Pemeriksaan dilakukan baik sebelum pemotongan (ante-mortem) maupun setelah pemotongan (post-mortem), dengan menyasar berbagai titik peternakan dan lokasi penjualan hewan kurban di wilayah Ciamis. Salah satu lokasi pemeriksaan terbaru dilakukan di sebuah peternakan di Kecamatan Sadananya, Senin (02/06/2026).
Kepala Disnakan Kabupaten Ciamis, Dr. Giyatno, S.IP., M.Si, menyampaikan Disnakan Ciamis terus melakukan pemantauan sejak pertengahan Mei 2026.
“Kami melakukan pemeriksaan secara intensif, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014. Pemeriksaan meliputi aspek kesehatan, usia, dan kondisi fisik hewan kurban,” jelasnya
Lebih lanjut Giyatno menjelaskan kegiatan yang dilakuakn merupakan bentuk layanan kepada masyarakat sekaligus langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia.
“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan hewan-hewan dalam kondisi sehat. Pemeriksaan masih akan terus berlangsung hingga Hari Raya Idul Adha tanggal 6 Juni 2026,” imbuhnya
Dikatakan Giyatno untuk menjangkau seluruh wilayah, Disnakan melibatkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari lima wilayah, yakni UPTD Ciamis, Panumbangan, Kawali, Rancah, dan Banjarsari.
“Berdasarkan data sementara yang dihimpun Disnakan, jumlah hewan yang telah diperiksa sampai tanggal 01 Juni 2025 dari keseluruhan 27 Kecamatan yaitu 2.491 ekor sapi, 2.394 ekor domba dan 538 ekor kambing,” tuturnya.
Giyatno menambahkan jika pemeriksaan ante-mortem dilakukan hingga H-1 lebaran jumlah pemeriksaan otomatis setiap hari berubah.
“Nanti tanggal 05 Juni kita akan melakukan ante-mortem terakhir, kita terus melakukan pemeriksaan setiap hari dengan mengerahkan tim yang disebar ke 27 Kecamatan,” katanya.
Sementara itu pemilik peternakan di Sadananya Iwan Kustiawan mengungkapkan pemeriksaan ante-mor yang dilakukan oleh tim dari Disnakan sangat membantu peternak dalam memastikan kondisi kesehatan hewan ternak mereka, terutama menjelang momen penting Idul Adha.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan dari Disnakan, kami jadi tahu secara pasti kondisi kesehatan sapi-sapi kami. Pemeriksaan ini juga memberikan rasa aman bagi kami maupun para pembeli,” ujarnya
Iwan menuturkan, jenis sapi yang ia ternakkan adalah sapi lokal jenis Rambon, yang dikenal memiliki postur sedang dan kualitas daging yang baik, dengan harga jual sapi di peternakannya bervariasi, mulai dari Rp20 juta hingga Rp25 juta tergantung pada usia dan bobot hewan.
“Alhamdulillah, sebagian besar pembeli kami adalah pelanggan tetap dari wilayah Ciamis. Biasanya mereka sudah melakukan pemesanan sejak jauh hari sebelum Idul Adha,” tambahnya.
Dikatakan Iwan omsetnya mengalami penurunan dari Idul Adha tahun sebelumnya efek efisiensi di semua lini berimbas pada kemampuan qurban masyarakat.
“Ya mungkin memang karena sekarang di semua sektor sedang susah keuangan sebenarnya tahun ini pendapatannya saya menurun tapi disyukuri saja,” ucapnya.
Iwan berharap kegiatan pemeriksaan seperti bisa terus dilakukan setiap tahun sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap peternak lokal.
“Keberadaan tim kesehatan hewan memberikan jaminan tambahan bahwa hewan kurban yang saya jual benar-benar memenuhi standar kesehatan dan syariat,” pungkasnya.(Nay Sunarti)