Dejurnal, Ciamis,- Upaya percepatan digitalisasi layanan publik terus diperkuat oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ciamis.
Salah satu langkah strategisnya adalah menjalin kolaborasi dengan Galuh Digital Entrepreneur (GDE) dan para Duta Digital Desa guna mempercepat transformasi sistem perpajakan daerah secara digital dan inklusif.
Pelatihan perdana Duta Digital Desa yang digagas GDE ini melibatkan perwakilan dari 27 desa di 27 kecamatan, serta pelaku UMKM dari 10 desa. Para peserta dipersiapkan untuk mendampingi masyarakat desa dalam beradaptasi dengan layanan digital, khususnya dalam pembayaran pajak daerah secara non-tunai.
Kepala Bapenda Ciamis, Dr. Aef Saefuloh, M.Si., melalui Kepala Sub Bidang Pelaporan dan Teknologi Informasi, Hendrayanti, S.Ak., M.M., menegaskan bahwa Kabupaten Ciamis memiliki kesiapan kuat dalam menghadapi tantangan transformasi digital.
Dibuktikan dengan capaian prestasi dua tahun berturut-turut dalam ajang TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah), yakni Juara 1 Nasional pada 2022 dan Juara 2 Nasional pada 2023 untuk kategori pengelolaan pajak daerah berbasis digital.
“Transformasi digital ini bukan wacana. Kami sudah memulainya dan terbukti mampu bersaing di tingkat nasional. Ke depan, kolaborasi dengan GDE dan Duta Digital Desa akan semakin memperluas jangkauan layanan pajak berbasis teknologi di seluruh desa,” katanya Selasa (29/07/2025)
Lebih lanjut Hendrayanti mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengintegrasikan 21 channel pembayaran pajak daerah secara digital, seperti QRIS, BJB Digi, Virtual Account, serta berbagai gerai ritel seperti Alfamart dan Indomaret, untuk memberi kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat tanpa harus datang langsung ke kantor Bapenda.
“Transformasi sistem perpajakan ini memang tidak mudah, tapi dengan dukungan semua pihak, termasuk Duta Digital Desa, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan,” ujarnya.
Hendrayanti juga menyoroti pentingnya literasi digital pajak, terutama di wilayah yang belum menerapkan pajak 10 persen secara optimal.
“Nah disinilah para kader Duta Digital dilatih tidak hanya secara teknis, tetapi juga dibekali kemampuan edukatif agar dapat mengedukasi masyarakat tentang kewajiban pajak dan manfaatnya bagi pembangunan desa,” tuturnya.
Dijelaskan Hendrayanti Bapenda telah menghadirkan dua program unggulan untuk mendukung transformasi tersebut yakni Galuh Go Digital, yang mengedepankan edukasi dan pendampingan masyarakat dalam membayar pajak secara digital, serta Hot Makyus (Hotel, Hiburan, Makan Minum Upload Struk) program berhadiah untuk mendorong kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.
“Kami ingin edukasi ini menyenangkan dan berdampak. Lewat Hot Makyus, warga yang mengunggah bukti pembayaran pajak bisa mendapatkan hadiah hiburan. Cara ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat,” paparnya.
Hendrayanti juga menuturkan bahwa digitalisasi selaras dengan kebijakan Bupati Ciamis dalam mendorong penggunaan transaksi non-tunai dan layanan digital perbankan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui Surat Edaran Bupati, seluruh OPD diminta mengoptimalkan digitalisasi dalam setiap layanan keuangan.
“Dengan digitalisasi, masyarakat tidak perlu lagi antre di kantor Bapenda. Ini efisien secara waktu dan biaya, dan tentu mendorong akuntabilitas. Kami siap mendukung penuh setiap Duta Digital yang ingin berkolaborasi memperluas edukasi pajak digital,” terangnya.
Hendrayanti berharap edukasi melalui podcast dan sosialisasi digital bagi duta digital bisa meningkatkan kesadaran pajak hingga ke pelosok desa.
Pelatihan dan sosialisasi juga turut didukung oleh berbagai instansi, antara lain Bank Indonesia Tasikmalaya, DPMD, Diskominfo, Disnaker, serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Ciamis. Mereka menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi proses edukasi dan literasi pajak digital yang kini menjadi pilar penting dalam tata kelola pemerintahan modern.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para Duta Digital Desa. Ini awal yang baik, dan kami optimistis program ini akan berkembang menjadi model percepatan digitalisasi pajak daerah di masa mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua GDE, Andi Ali Fikri, menyebut bahwa kolaborasi Bapenda dan GDE menjadi langkah konkret untuk mencetak sumber daya manusia digital yang andal di desa.
“Peran TP2DD sangat penting dalam mendukung integrasi layanan digital, terutama dalam sistem pembayaran non-tunai, promosi UMKM desa, dan digitalisasi layanan publik,” ujar Andi.
Pada pelatihan Duta Digital, GDE juga memperkenalkan program Galuh Akademik Digital sebagai pilar edukasi literasi digital masyarakat desa. Program yang dirancang untuk menjadi ruang belajar berkelanjutan dan sistematis bagi generasi muda desa agar siap menghadapi ekonomi digital.
Materi yang diberikan mencakup:
1. Adaptasi teknologi di tingkat lokal.
2. Digitalisasi layanan publik desa.
3. Pengelolaan ekonomi desa digital.
4. Edukasi QRIS dan transaksi non-tunai.
5. Promosi digital UMKM.
Andi menegaskan bahwa Duta Digital Desa tidak hanya berperan sebagai penghubung informasi, tetapi juga mitra strategis bagi pemerintah desa dan TP2DD dalam mengakselerasi program nasional seperti Smart Village dan Smart City.
“Kolaborasi ini adalah bagian dari visi besar Bupati Ciamis dalam mendorong pelayanan publik berbasis teknologi dan memperkuat kesiapan digital masyarakat desa,” tutupnya. (Nay Sunarti)