Dejurnal, Ciamis,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan peluang kerja baru dan menumbuhkan semangat kewirausahaan muda melalui penguasaan teknologi digital.
Salah satu bentuk nyata dukungan itu ditunjukkan denhan menjadi narasumber dalam pelatihan Duta Digital Desa yang digelar oleh Galuh Digital Entrepreneur (GDE) di Galeri Oleh-Oleh Ciamis, Maleber, Sabtu (26/07/2025).
Kegiatan yang dikemas dalam format podcast edukatif bertajuk “TekanReset” ini mengusung tema “Menciptakan Peluang Kerja dan Keterampilan Digital untuk Pemuda Desa”.
Kepala Disnaker Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., dalam pemaparannya, menekankan bahwa transformasi digital membuka cakrawala baru dalam dunia kerja yang tidak lagi terpaku pada sektor formal.
“Dunia digital memberi ruang luas bagi generasi muda untuk berwirausaha secara mandiri dan kreatif berbasis teknologi,” ujarnya.
Menurut Dase Disnaker mendukung penuh inisiatif GDE dalam meningkatkan kapasitas digital pemuda desa.
“Literasi digital dan pelatihan seperti ini sangat penting agar generasi muda mampu menjawab tantangan dunia kerja modern sekaligus menjadi pelaku ekonomi yang adaptif dan inovatif,” ucapnya
Dikatakan Dase pelatihan tersebut merupakan bagian dari program pengembangan Duta Digital Desa, yang bertujuan membekali peserta dengan keterampilan digital praktis berbasis potensi lokal, melalui tiga modul utama:
1. Digital Marketing
2. Content Creator
3. Project-Based Learning
“Dengan pendekatan aplikatif, para peserta didorong untuk mengembangkan usaha mandiri berbasis kearifan lokal yang relevan dengan era digital,” jelasnya
Dase juga memperkenalkan dua konsep dalam usaha bagi pemuda yaitu:
1. Million-Dollar Home-Based Business: usaha yang dijalankan dari rumah dan berpotensi menghasilkan pendapatan besar.
2. Million-Dollar Side Hustle: kegiatan sampingan di luar pekerjaan utama yang dapat menjadi sumber penghasilan signifikan seperti freelance, jualan online, atau jasa digital.
“Inilah saatnya pemuda desa memanfaatkan teknologi untuk membangun kemandirian ekonomi. Tak perlu toko fisik atau modal besar, cukup keterampilan, kreativitas, dan koneksi internet,” tambahnya.
Dase berharap pelatihan tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter kewirausahaan digital yang visioner.
“Semoga pelatihan ini dapat memantik semangat generasi muda desa agar tak hanya jadi konsumen teknologi, tapi juga jadi produsen ide, konten, dan produk. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital berbasis komunitas,” harapnya.
Dase menegaskan bahwa kegiatan tersebut selaras dengan visi Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, untuk mewujudkan “Ciamis Maju dan Berkelanjutan”, khususnya dalam aspek pemberdayaan SDM dan penguatan ekonomi berbasis potensi lokal.
Lebih lanjut Dase memaparkan strategi ketenagakerjaan Ciamis yang mengacu pada tiga pilar utama, yaitu:
1. Peningkatan Kualitas SDM, melalui pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi.
2. Penurunan Angka Pengangguran, dengan memperluas akses informasi kerja, bursa kerja, dan program magang.
3. Penguatan Ekonomi Inklusif, dengan mendorong pertumbuhan UMKM dan wirausaha lokal.
“Berbagai program aktif pun terus dijalankan Disnaker, seperti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), pendampingan tenaga kerja mandiri, dan kursus kerja berbasis kebutuhan industri lokal,” imbuhnya.
Penempatan kerja juga difasilitasi melalui sistem SITACI (Sistem Informasi Tenaga Kerja Ciamis) dan layanan AK-1 (Kartu Kuning), termasuk ke luar daerah dan luar negeri.
“Sinergi lintas sektor ini sangat penting untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan, termasuk pengangguran terbuka dan kesenjangan keterampilan. Harapan kami, program ini bisa menjangkau hingga desa-desa dan benar-benar memperkuat semangat kemandirian ekonomi masyarakat,” tuturnya
Sementara itu, Ketua GDE, Andi Ali Fikri, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan pemuda desa sebagai agen perubahan digital.
“Sebanyak 27 peserta yang mewakili 265 desa dan kelurahan dilatih menjadi Duta Digital. Mereka akan mensosialisasikan literasi digital, memfasilitasi layanan desa berbasis teknologi, serta mendukung promosi UMKM dan edukasi keuangan digital,” terang Andi.
Andi menambahkan bahwa para Duta Digital akan menjadi penghubung antara masyarakat desa dan teknologi, membantu mempercepat transformasi layanan publik dan meningkatkan partisipasi warga dalam ekosistem ekonomi digital.
“Kami ingin memastikan bahwa desa tidak tertinggal dalam arus perubahan. Duta Digital adalah jembatan untuk menghadirkan teknologi yang relevan, aplikatif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Nay Sunarti)