• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Senin, September 29, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Kalam

Makam Permana Dipuntang di Dayeuhmanggung, Sisa Jejak Kerajaan Mandala Dipuntang?

bydejurnalcom
Senin, 29 September 2025
Reading Time: 3 mins read
Makam Permana Dipuntang di Dayeuhmanggung, Sisa Jejak Kerajaan Mandala Dipuntang?
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Di balik perbukitan Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang jarang diketahui masyarakat luas. Di lokasi yang jauh dari hiruk pikuk kota itu, terdapat kompleks makam kuno yang diyakini sebagai tempat peristirahatan tokoh besar bernama Eyang Perbu Permana Dipuntang Wali Kaputihan, yang disebut-sebut masih memiliki garis keturunan dengan Prabu Siliwangi.

Menurut penuturan Kepala Desa Dayeuh Manggung, Nurdin, kisah keberadaan makam Eyang Perbu Permana Dipuntang Wali Kaputihan, diwariskan secara turun-temurun melalui tradisi lisan.

“Informasi dari orang tua dulu mengatakan bahwa Eyang Perbu Permana masih paman dari Sunan Dayeuh Manggung. Beliau dimakamkan di sini bersama keluarganya, di area makam yang sakral ini, juga dimakamkan istrinya Ibu Rincib Cahaya Kaputihan, putrinya Ibu Sunten Agung Sinten Agung, dan seorang pengawal kerajaan yang dikenal sebagai Sembah Doro, yang berperan sebagai patih pada masa kerajaan,” paparnya.

BacaJuga :

Peringatan Hantaru, GTRA Garut Fokus Penetapan Objek dan Subjek Redistribusi Tanah

Komisi II DPRD Garut Tinjau Fasilitas RSUD dr. Slamet, Dorong Penambahan Sarana ICU

Koperasi Desa Merah Putih Godog Gelar Bazar Murah, Dorong UMKM dan Ekonomi Warga

Kades Nurdin mengungkapkan, berdasarkan cerita masyarakat setempat, dahulu di kawasan ini pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Mandala Dipuntang. Situs makam yang kini menjadi tempat ziarah dipercaya sebagai bagian dari peninggalan kerajaan tersebut.

“Kalau kita melihat ke belakang, sangat mungkin makam ini merupakan bagian dari pusat kerajaan Mandala Dipuntang. Tradisi lisan yang berkembang di kampung Dayeuh Manggung menunjukkan adanya keterkaitan kuat dengan sejarah kerajaan tersebut,” jelasnya.

Perawatan makam Eyang Perbu Permana Dipuntang Wali Kaputihan pun telah dilakukan secara turun-temurun oleh para kuncen atau penjaga makam. Tercatat mulai dari Abah Suma, kemudian diteruskan oleh Abah Emim, lalu Abah Oo, dan kini dijaga oleh anaknya, Pak Jajang. Tugas menjaga situs ini tidak berpindah tangan ke luar keluarga dan tetap diwariskan sebagai amanah leluhur.

Menyadari pentingnya situs ini sebagai warisan sejarah, Kades Nurdin mengatakan bahwa Pemdes Dayeuh Manggung bersama warga telah berupaya meningkatkan akses menuju makam. Jalan setapak yang sebelumnya hanya selebar 60 cm kini telah diperlebar menjadi sekitar 1,5 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter.

“Pelebaran jalan ini murni hasil swadaya masyarakat. Warga yang memiliki lahan bahkan dengan sukarela menghibahkan tanahnya demi kemudahan akses bagi para peziarah,” tutur Nurdin.

Meski begitu, lokasi makam yang berada di ketinggian membuat perjalanan ke sana cukup menantang. Tidak seperti situs ziarah lain seperti Makam Sunan Godog di Limbangan yang dapat dijangkau kendaraan roda empat, jalan menuju makam Eyang Permana hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau sepeda motor itu pun cukup sulit.

Kendati tersembunyi, makam Eyang Perbu Permana Dipuntang Wali Kaputihan ini tetap menjadi tujuan ziarah banyak orang dari berbagai daerah seperti Bandung, Bekasi, hingga Cirebon. Bahkan, banyak peziarah yang bermalam di sekitar makam pada malam Selasa. Mereka datang dengan berbagai niat dari mencari ketenangan batin hingga berharap kelancaran urusan hidup.

Baca juga : Mengenal Leluhur dan Turunan Bangsawan Timbanganten, Cikal Bakal Para Dalem Bandung

Baca juga : Sedih! Cagar Budaya Garut Baru Tiga, Satria Ratna : Masyarakat Harus Diberi Pemahaman Tentang Cagar Budaya

Terdapat pula mitos yang diyakini sebagian pengunjung, yakni tentang sebuah batu di makam Ibu Sunten Agung Sinten Agung. Konon, jika batu tersebut terasa ringan saat diangkat, maka keinginan seseorang akan terkabul, seperti menjadi pejabat atau pengusaha. Sebaliknya, jika batu itu terasa berat, maka harapan tersebut belum saatnya terwujud. Meski begitu, Nurdin menegaskan bahwa semua itu hanyalah bagian dari syariat usaha manusia, sedangkan hasil akhirnya tetap berada dalam takdir Allah SWT.

Keberadaan makam Eyang Perbu Permana Dipuntang menunjukkan bahwa sejarah Kabupaten Garut tidak terlepas dari pengaruh kerajaan-kerajaan masa lalu. Sayangnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui situs ini. Hanya kalangan tertentu yang datang, biasanya setelah mendapatkan ilham atau saran dari sesepuh.

“Banyak yang datang ke sini karena mendapat petunjuk. Mereka bilang, ‘kalau ingin hidupmu lancar, coba ziarahi makam Sunan Dayeuh Manggung. Itu cerita yang sering kami dengar dari para peziarah,” kata Nurdin.

Ia berharap ke depan makam ini dapat diangkat menjadi situs sejarah resmi dan dikelola secara profesional, sehingga dapat menjadi magnet wisata religi dan sejarah bagi masyarakat Garut maupun luar daerah.

“Makam ini adalah warisan leluhur yang sangat berharga. Jangan sampai dibiarkan begitu saja. Kita harus melestarikannya,” tegasnya.

Makam Eyang Perbu Permana Dipuntang bukan hanya tempat peristirahatan tokoh spiritual, tetapi juga jejak nyata peradaban masa lalu yang menyimpan nilai sejarah dan budaya tinggi. Di balik sunyi dan sulitnya akses menuju lokasi, tersimpan kisah panjang tentang kerajaan, dakwah, dan keagungan leluhur Sunda. Kini, tantangannya adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah daerah dapat bekerja sama agar situs ini tetap terjaga, dikenali, dan dimanfaatkan sebagai warisan sejarah yang membanggakan.***Willy

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: CilawuDayeuh ManggungdayeuhmanggungGarutmandala di puntang. permana di puntang
Previous Post

Wali Kota Farhan Resmi Luncurkan Liga 4 Piala Bandung Utama

Next Post

Puluhan Siswa SMPN 4 Pamarican Jalani Perawatan Medis Diduga Keracunan Menu MBG

Related Posts

Elsa Wiganda Menyatakan Siap Maju Jadi Calon Ketua FK PKBM Kabupaten Garut
deNews

Elsa Wiganda Menyatakan Siap Maju Jadi Calon Ketua FK PKBM Kabupaten Garut

Minggu, 28 September 2025
Caringin Jadi Tuan Rumah Peringatan HUT Perhubungan Nasional dan Menara Suar Garut
deNews

Caringin Jadi Tuan Rumah Peringatan HUT Perhubungan Nasional dan Menara Suar Garut

Jumat, 26 September 2025
Alasan Belum Bayar Seragam Olahraga, Salah Satu Kepala SMP Negeri di Garut Ini Diduga Perlakukan Anak Didik Diskriminatif
deNews

Alasan Belum Bayar Seragam Olahraga, Salah Satu Kepala SMP Negeri di Garut Ini Diduga Perlakukan Anak Didik Diskriminatif

Kamis, 25 September 2025
Peringatan Hantaru, GTRA Garut Fokus Penetapan Objek dan Subjek Redistribusi Tanah
deNews

Peringatan Hantaru, GTRA Garut Fokus Penetapan Objek dan Subjek Redistribusi Tanah

Rabu, 24 September 2025
Komisi II DPRD Garut Tinjau Fasilitas RSUD dr. Slamet, Dorong Penambahan Sarana ICU
Parlementaria

Komisi II DPRD Garut Tinjau Fasilitas RSUD dr. Slamet, Dorong Penambahan Sarana ICU

Senin, 22 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih Godog Gelar Bazar Murah, Dorong UMKM dan Ekonomi Warga
BumDesa

Koperasi Desa Merah Putih Godog Gelar Bazar Murah, Dorong UMKM dan Ekonomi Warga

Minggu, 21 September 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Terkait CSR Peternakan Ayam Manggis, Tak Seorang Pun Mengaku Terima Signifikan

Sabtu, 9 November 2019

Garut Gaduh! Ada Isu Makam Raden Tumenggung Ardikusumah Digali, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 14 Agustus 2023

KabarDaerah

Memasuki Hari Ke 4, Polisi Bersama Tim Gabungan Masih Mencari Korban Hanyut Curug Cikembar

Minggu, 16 Oktober 2022

Aksi Nyata Baguna Jabar dan DPRD Garut untuk Warga Sudika Indah, Solidaritas di Tengah Banjir

Senin, 30 Juni 2025

Kepala DPMD Kabupaten Bandung Tata Irawan Subandi: Hasil Kajian 125 Desa Layak Dimekarkan dan Sebagian Jadi Kelurahan

Selasa, 4 Maret 2025

Besok KPU Kabupaten Bandung Mengundi Nomor Urut Ketiga Pasang Calon Bupatl /Wakil Bupati

Rabu, 23 September 2020

Terkait Penambahan TPS, KPU Kabupaten Bandung Minta Anggaran Pilkada Ditambah

Jumat, 19 Juni 2020

60 Persen eks Karyawan Danbi Kena PHK Berstatus Janda, Ketua DPRD Garut : Ini Kado Terburuk Jelang May Day

Minggu, 27 April 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste