deJurnal, Ciamis – Pemerintah Kabupaten Ciamis terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran perempuan, khususnya para perempuan kepala keluarga (PEKKA), sebagai penggerak ekonomi keluarga.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), digelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok PEKKA Tingkat Kabupaten Ciamis Tahun 2025 di halaman Kantor DP2KBP3A, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Kelompok PEKKA melalui Olahan Pangan dan Kerajinan dari Bahan Lokal” dan diikuti oleh 29 kelompok PEKKA yang mewakili 27 kecamatan se-Kabupaten Ciamis.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Helmy Lestari, mewakili Kepala Dinas Yoyo yang berhalangan hadir. Turut hadir Sekretaris TP PKK Kabupaten Ciamis, Teti Uga Yugaswara, jajaran Forkopimda, Ketua GOW, Ketua DWP Kabupaten Ciamis, para camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan, Kepala UPTD P5A, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Helmy Lestari menjelaskan bahwa saat ini terdapat 42 kelompok PEKKA di Kabupaten Ciamis, masing-masing beranggotakan 5 hingga 10 orang. Para anggota merupakan perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, mengandalkan usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kelompok PEKKA adalah garda terdepan dalam memperkuat ekonomi rumah tangga dan membangun ketahanan keluarga. Melalui kegiatan ini, kami dorong agar para peserta dapat meningkatkan kemampuan, memperluas jejaring usaha, dan berinovasi dalam menciptakan produk yang berdaya saing,” ujarnya.
Helmy menegaskan bahwa DP2KBP3A tidak memberikan bantuan modal langsung, melainkan fasilitasi dan pendampingan, seperti penghubung dengan lembaga keuangan (Bank BJB, Bank Mandiri, dan lainnya), pelatihan produksi, hingga akses promosi.
“Peran kami adalah sebagai pengampu dan fasilitator. Kami bantu membuka jalan agar kelompok PEKKA bisa mendapatkan akses permodalan dan memperluas peluang usaha,” tambahnya.
Sebagian besar kelompok PEKKA di Ciamis bergerak di bidang olahan makanan, kerajinan tangan, dan simpan pinjam. Produk-produk mereka antara lain cilok, bolu, keripik, olahan pisang, jagung, kelapa, dan singkong yang kualitas dan cita rasanya tidak kalah dengan produk berbahan terigu.
Agar lebih berdaya saing, DP2KBP3A juga melibatkan Kantor Pajak untuk memberikan pemahaman dasar tentang kewajiban usaha, seperti pembuatan faktur dan registrasi pajak.
Selain itu, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Ciamis turut hadir memberikan arahan tentang peluang masuk ke e-katalog daerah, sehingga produk PEKKA dapat menjadi bagian dari rantai pasok resmi pemerintah.
“Ke depan, kami ingin produk PEKKA bisa masuk ke sistem pengadaan pemerintah. Jadi ketika ada kegiatan rapat atau acara resmi, konsumsi bisa dipesan dari kelompok PEKKA. Dengan begitu, pemberdayaan ekonomi berjalan nyata,” terang Helmy.
Helmy menjelaskan untuk menumbuhkan semangat dan kreativitas, DP2KBP3A juga menginisiasi Lomba Kreativitas Olahan Pangan Lokal antar kelompok PEKKA. Ajang tersebut menjadi sarana untuk menampilkan inovasi produk dari bahan-bahan lokal yang mudah didapat di lingkungan sekitar.
“Dengan lomba seperti ini, mereka semakin termotivasi untuk berkreasi, sekaligus menjadi ajang seleksi produk unggulan yang nantinya bisa kami bantu promosikan,” jelasnya
Helmy juga menambahkan, pendampingan lapangan dilakukan secara berkelanjutan oleh pemandu PEKKA yang direkrut dari Provinsi Jawa Barat. Para pemandu ini mendampingi kelompok mulai dari tahap produksi, pengemasan, hingga pemasaran.
Melalui kegiatan tersebut Helmy berharap kelompok PEKKA dapat menjadi motor penggerak ekonomi keluarga yang tangguh, kreatif, dan mandiri.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan keluarga, sejalan dengan visi Ciamis Maju dan Berkelanjutan,” pungkasnya (Nay Sunarti)