Ciamis,deJurnal,- Kabupaten Ciamis kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan inovasi ketenagakerjaan terdepan di Jawa Barat.
Melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Kabupaten Ciamis menjadi daerah yang dipilih oleh Disnakertrans Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan Program Pelatihan Berbasis Penempatan Industri (PBPI) yang didanai APBD Provinsi Jabar.
Penunjukan tersebut diberikan karena Ciamis dianggap paling siap, baik dari sisi sarana pelatihan, sistem administrasi, kemitraan industri, hingga tingkat keberhasilan penempatan kerja.
Penegasan semakin terlihat pada kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilaksanakan Disnakertrans Jabar di UPTD Latihan Kerja (LK) Disnaker Ciamis. Selasa (25/11/2025)
Monev dipimpin oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Kabid Lattas) Disnakertrans Jabar, Jati Indriati, yang sekaligus membuka Pelatihan PBPI Menjahit Pakaian Wanita dan Pria Tahap III.
“Ciamis adalah salah satu daerah paling siap melaksanakan PBPI. Kemitraan industrinya kuat dan sistem pelatihannya terukur. Ini menjadi dasar mengapa Ciamis kembali dipercaya,” ujar Jati Indriati.
Berdasarkan data BPS 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Ciamis hanya 3,37 persen, termasuk salah satu yang terendah di Jawa Barat.
Kepala Disnaker Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarak,S.H., M.Pd., menegaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil dari strategi ketenagakerjaan yang konsisten, di antaranya:
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan lebih dari 525 peserta setiap tahun.
2. Penguatan LPK sebagai mitra pencetak tenaga kerja siap pakai.
3. PBPI, yaitu pelatihan yang langsung diarahkan pada penempatan kerja di industri.
“PBPI adalah program dengan outcome paling terukur karena peserta ditempatkan langsung di perusahaan mitra. Kami memastikan pelatihan yang diberikan sesuai kebutuhan industri,” ungkap Dase.
Salah satu kunci kesiapan Ciamis menjalankan PBPI adalah keberadaan MoU aktif dengan industri, termasuk PT Chihaya Global Utama (CGU), perusahaan garmen yang beroperasi di Desa Ciharalang.
PT. CGU akan menyerap lebih dari 1.200 tenaga kerja, dan pada PBPI tahap tiga menampung 160 peserta dalam tiga gelombang pelatihan. PT. CGU sendiri akan beroperasi tahun 2026.
Dijelaskan Dase program PBPI selaras dengan visi–misi Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperluas lapangan kerja yang berdaya saing.
“Pemerintah Kabupaten Ciamis khusunya Disnaker sendiri memprioritaskan penciptaan ekosistem investasi yang aman, mudah, dan ramah bagi industri agar dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak mungkin,” tuturnya.
Dase menyatakan bahwa Disnaker Ciamis akan terus memperkuat PBPI sebagai upaya mewujudkan SDM unggul yang siap kerja.
“PBPI bukan sekadar program, tetapi solusi nyata peningkatan daya saing tenaga kerja lokal. Kami akan terus berinovasi agar masyarakat mendapatkan manfaat langsung,” imbuhnya.
Sementara itu direktur PT. Cihaya Global Utama (CGU), Chaerudin Fadillah, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Ia mengaku merasakan langsung bagaimana seluruh proses perizinan, pendampingan teknis, hingga komunikasi lintas perangkat daerah berjalan sangat cepat, responsif, dan tanpa hambatan.
“Kami benar-benar merasa dipermudah. Mulai dari konsultasi awal, penyusunan dokumen, sampai pendampingan teknis di lapangan, semuanya dilakukan dengan sangat profesional,” ujarnya.
Chaerudin menambahkan bahwa sikap terbuka yang ditunjukkan Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, menjadi faktor penting meningkatnya kenyamanan investor dalam menanamkan modalnya.
“Pak Bupati Herdiat sangat welcome. Beliau tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata bahwa Ciamis ingin berkembang melalui iklim investasi yang sehat dan kondusif. Ini membuat kami sebagai investor merasa dihargai dan diterima,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya, pelayanan dari perangkat daerah terkait juga sangat membantunya memahami tahapan dan regulasi yang berlaku, tanpa proses berbelit-belit seperti yang sering ditemui di daerah lain.
“Saya juga merasakan dukungan langsung dari Disnaker Ciamis yang dimana setelah pabrik saya berdiri bersinergi dengan membuka Jobfair hingga sebanyak 3.000 lebih pelamar masuk ke perusahaan yang kami seleksi menjadi 1.200 pelamar,” ungkapnya
Dikatakan Chaerudin iklim investasi yang ramah menjadi sinyal positif bagi para pengusaha yang ingin memperluas usaha di wilayah Priangan Timur.
“Jika kemitraan ini kedepannya terus berjalan sangat baik, pada 2026 kami berencana membangun dua gedung produksi baru yang diproyeksikan menyerap hingga 4.500 tenaga kerja tambahan,” tambahnya.
lebih lanjut Chaerudin menyampaikan bahwa Ciamis bukan hanya memberikan kepastian perizinan, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan nyaman dalam membangun usaha jangka panjang.
“Tidak banyak daerah yang mampu bersikap seprogresif ini. Ciamis sangat berbeda. Semuanya terang, jelas, dan tidak ada yang dipersulit. Kami merasa berada di tempat yang tepat untuk tumbuh,” katanya.
Secara tidak langsung Chaerudin menekankan bahwa komitmen Pemkab Ciamis dalam membuka ruang investasi akan berdampak besar pada penciptaan lapangan kerja serta menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Dengan situasi yang kondusif ini, tidak melepas kemungkinan bagi kami untuk siap mendukung penuh agenda pembangunan ekonomi daerah dan optimistis dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan Kabupaten Ciamis di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (Nay Sunarti)












