Dejurnal.com, Garut – Peserta yang hadir dalam pembukaan Training Raya Nasional HMI Cabang Garut belum tentu semuanya lolos menjadi peserta.
Hal itu disampaikan Ketua HMI Cabang Garut, Yusuf saat memberikan sambutan dalam pembukaan Training Raya Tingkat Nasional di Graha Patriot, Selasa (24/11/2025).
Menurut Yusup, panitia Training Raya sejak tanggal 19–23 November, telah melakukan seleksi ketat, sehingga hanya peserta yang lolos seleksi saja yang dapat mengikuti acara inti.
Lebih lanjut Yusup menegaskan bahwa pemilihan tema green leadership didasarkan pada kondisi lingkungan saat ini yang semakin mengkhawatirkan.
“Krisis ekologis tidak hanya terjadi pada tingkat nasional, tetapi juga sangat terasa di Kabupaten Garut, contohnya banyak gunung di Garut yang sudah gundul,” tandasnya.
Melalui momentum Training Raya ini, lanjut Yusup, pihaknya ingin memberikan pemahaman bahwa pengelolaan sumber daya alam harus berbasis pengetahuan yang kuat.
“Ini bukan hanya kritik, tetapi suplemen pengetahuan yang dapat diimplementasikan di daerah masing-masing,” jelas Yusuf.
Peserta training berasal dari 17 provinsi, dan diharapkan dapat membawa perspektif baru terkait peran pemuda dalam menjaga lingkungan.
Yusuf menambahkan bahwa Training Raya ini tidak berhenti hanya pada pembelajaran dan diskusi.
Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
“Kami ingin setelah kegiatan ini selesai, ada rekomendasi nyata yang bisa diangkat menjadi kebijakan daerah. HMI tidak akan mentolerir hal-hal yang tidak proporsional, apalagi kebijakan yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Menutup penyampaiannya, Yusuf menyebutkan bahwa setelah Training Raya berakhir, HMI Cabang Garut akan mulai kembali menggelorakan suara perjuangan.
“Mulai Desember nanti, kami akan kembali menyuarakan perjuangan jalanan. Kami ingin memastikan bahwa konsep dan gagasan yang dibangun dalam training ini benar-benar dibawa ke ranah aksi,” pungkasnya.***Willy














