Ciamis, deJurnal,- Kegiatan Silaturahmi Akbar Perangkat Desa Kabupaten Ciamis (SILATKAB) yang digelar di GOR Desa Sadananya, Rabu (5/11/2025), menjadi ajang penting memperkuat kebersamaan antar perangkat desa.
Namun di balik itu, kegiatan juga menjadi ruang refleksi dan penegasan sikap terkait keresahan yang muncul di sejumlah desa akibat ulah oknum yang mengatasnamakan wartawan.
Acara yang diinisiasi oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Ciamis ini dihadiri ratusan perangkat desa dari berbagai kecamatan, dengan mengusung semangat “SOLIDaritas”.

Para peserta mengenakan kemeja putih atau kaos PPDI kuning, simbol kesederhanaan dan kebersamaan dalam menjaga marwah profesi perangkat desa.
Ketua PPDI Kabupaten Ciamis Ahmad Himawan, yang akrab disapa Mas Ahim, menyampaikan bahwa pihaknya turut menyoroti keresahan yang dialami oleh warga dan aparat Desa Mangkubumi akibat tindakan oknum wartawan yang diduga melakukan intimidasi dan pemerasan.
“Kalau kita kompak dan solid, persoalan seperti ini tidak akan terjadi. Jangan menganggap masalah ini selesai begitu saja, karena jika dibiarkan, akan ada oknum lain yang berani berbuat hal serupa,” tegas Mas Ahim.
Ia mengungkapkan, kasus serupa ternyata juga pernah dialami oleh sejumlah desa lainnya di Ciamis. Bahkan, lebih dari sepuluh desa pernah melaporkan tindakan yang hampir sama oleh oknum yang diduga satu jaringan.
Meski begitu, PPDI Ciamis mengambil langkah bijak dengan tetap menjunjung hubungan baik antara perangkat desa dan insan media.
“Kita berteman baik dengan seluruh wartawan. Yang kita lawan adalah oknum, bukan profesinya. Justru banyak rekan media yang mendukung kami membersihkan nama baik jurnalis yang bekerja dengan etika dan tanggung jawab,” ujar Mas Ahim.
Mas Ahim menegaskan pentingnya perangkat desa untuk berani menyatakan kebenaran dan tidak mudah diintervensi, terutama ketika berhadapan dengan pihak yang mencoba menekan secara tidak etis.
“Kalau kita benar, jangan takut. Jangan mau diidentifikasi, apalagi sampai mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak sesuai aturan, karena itu bisa memperburuk tata kelola APBDes,” tambahnya.
Dikatakan Mas Ahim PPDI Ciamis sebelumnya bersama perwakilan organisasi wartawan seperti PWI, IJTI, IPJI, dan IWO sepakat untuk bersama membangun komunikasi sehat antara perangkat desa dan insan pers di Ciamis.
“Hubungan antara PPDI dan keempat organisasi wartawan tersebut selama ini juga terjalin dengan baik dan penuh kekeluargaan. Kami sudah berteman lama, saling menghargai peran masing-masing, dan berkomitmen untuk terus menjaga kemitraan yang positif demi kemajuan bersama, terutama dalam mendukung keterbukaan informasi publik di tingkat desa,” tegasnya
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ciamis, Asep Khalid Fajari, S.IP, dalam sambutannya menekankan bahwa SILATKAB harus menjadi momentum refleksi bersama.
“Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, tapi juga edukasi. Kita harus kompak, solid, dan merasa memiliki terhadap desa masing-masing. Persoalan yang muncul belakangan ini harus jadi introspeksi bagi kita semua agar kinerja perangkat desa semakin baik,” ujarnya.
Asep menambahkan, pemerintah daerah siap memfasilitasi pertemuan antara perangkat desa dan organisasi wartawan untuk menjaga hubungan yang saling menghormati.
“Media adalah mitra kita dalam menyampaikan informasi pembangunan desa. Namun, semua pihak harus menjunjung etika, saling menghargai, dan menggunakan bahasa yang santun,” katanya.
Asep berharap sinergi antara pemerintah desa, PPDI, dan media tetap terjaga, sehingga pelaksanaan pembangunan di tingkat desa berjalan aman, tertib, dan sesuai aturan.
“Kami ingin Ciamis tetap kondusif. Pemerintah, perangkat desa, dan media adalah tiga pilar penting yang harus berjalan seirama demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya (Nay Sunarti)













