Ciamis — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Golat resmi mulai beroperasi setelah dilaksanakan kegiatan launching pada Senin (15/12/2025). Peresmian ini menandai dimulainya aktivitas dapur di bawah naungan Yayasan Mitra Bakti Galuh Mandiri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), lounching di hadiri oleh camat panumbangan, koramil, kepala desa golat, MUI, dan Kepala sekolah.
Kepala SPPG Dapur Golat, Melvin Melino Raja Sibuan, menyampaikan bahwa pada hari pertama operasional, dapur akan melayani sekitar 1.079 peserta didik yang terdata dalam Dapodik. Secara keseluruhan, jumlah penerima manfaat yang telah dilakukan pemerataan mencapai 3.098 orang.
Namun demikian, sesuai dengan petunjuk teknis Badan Gizi Nasional (BGN), dapur SPPG yang baru berdiri dibatasi maksimal melayani 1.000 penerima manfaat pada minggu pertama. Oleh karena itu, pihaknya menyesuaikan pelaksanaan dengan tetap menunggu arahan lebih lanjut dari atasan, sehingga pada minggu pertama layanan dijalankan untuk sekitar 1.094 penerima manfaat.
“Di dalam sistem total penerima manfaat termasuk tenaga pendidik ada 1.193 orang, dengan 114 di antaranya merupakan tenaga pendidik. Untuk sementara, kami belum mengakomodir tenaga pendidik karena penyesuaian juknis. Prioritas utama kami adalah siswa,” jelas Melvin.
Ia menegaskan bahwa esensi Program MBG adalah meningkatkan kualitas gizi siswa guna menunjang perkembangan intelektual, baik IQ maupun kapasitas pengetahuan, sebagai bagian dari upaya menyiapkan Generasi Emas 2045.
Terkait tantangan ke depan, terutama sistem grading dapur, Melvin menyatakan optimismenya. Menurutnya, Yayasan Mitra Bakti Galuh Mandiri siap menghadapi seluruh tantangan dengan mengikuti arahan dan standar yang ditetapkan BGN, baik dari sisi fasilitas, perlengkapan, maupun kualitas pelayanan.
“Kami menempatkan kualitas dan keamanan sebagai prioritas utama. Program MBG berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan penerima manfaat. Karena itu, dapur harus bekerja nyaris tanpa kesalahan,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa perubahan sistem yang terkadang terjadi secara mendadak menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah preventif dan tindak lanjut agar operasional dapur tetap berjalan optimal.
Dari sisi sumber daya manusia, SPPG Dapur Golat didukung oleh 1 Kepala SPPG, 1 ahli gizi, 1 akuntan, serta 47 relawan, sehingga total personel berjumlah 50 orang. Pada minggu pertama, dapur belum melayani kategori B3 yang sementara dialihkan ke dapur lain, yakni Dapur Sukakerta, Payungsari, dan Sindangmukti, sambil menunggu penyesuaian teknis internal.
Ketua Yayasan Bakti Galuh Mandiri, Widya Sandra, menyampaikan bahwa hingga saat ini seluruh dapur di bawah naungan yayasan tetap konsisten menjaga kualitas pelayanan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kepala SPPG, yayasan, dan mitra agar tidak terjadi miskomunikasi dalam pelaksanaan program.
“SPPG Golat merupakan dapur kelima yang kami launching. Sebelumnya kami telah meresmikan dapur di Sindangmukti, Panawangan, Cinyasag 1, Jatinagara, dan Payungsari. Kami selalu siap dan patuh terhadap instruksi dari pusat dan BGN,” ujarnya.
Dengan beroperasinya SPPG Dapur Golat, Yayasan Mitra Bakti Galuh Mandiri berharap program MBG dapat berjalan semakin merata dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas gizi serta kesehatan siswa di wilayah Kecamatan Panumbangan dan sekitarnya.













