Ciamis, deJurnal,- Fenomena viral di media sosial terkait momen Lurah Sindangrasa mendapat pelukan dari Guru Besar IPDN, Prof. Fernandes Simangunsong, membuka diskusi publik mengenai ketimpangan anggaran antara kelurahan dan desa.
Di tengah sorotan tersebut, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menyampaikan apresiasi sekaligus rasa bangganya atas keberhasilan Kelurahan Sindangrasa menembus 5 Besar Anugerah Gapura Sri Baduga 2025 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Bupati Herdiat memuji capaian tersebut sebagai bukti bahwa pelayanan publik berkualitas tidak harus bergantung pada besarnya anggaran.
“Saya sangat mengapresiasi Kelurahan Sindangrasa. Dengan anggaran yang sangat terbatas, mereka mampu menunjukkan kinerja dan inovasi yang tidak kalah dengan wilayah lain yang anggarannya jauh lebih besar. Ini membuktikan bahwa semangat dan komitmen bekerja jauh lebih penting daripada angka,” ujar Herdiat usai Kegiatan Penyerahan Uang Kadeudeuh ASN Purna Bakti di Gedung KH. Irfan Hielmy, Kompleks Islamic Center, Rabu (3/12/2025).
Herdiat menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak pernah memberikan tekanan kepada Sindangrasa untuk menjadi juara dalam ajang tersebut. Menurutnya, esensi utama bukan pada peringkat, melainkan konsistensi dalam menjalankan program.
“Saya tidak menuntut mereka harus menjadi juara. Yang terpenting adalah inovasi yang dipresentasikan tidak berhenti sebagai formalitas lomba, tetapi terus dijalankan, diperkuat, dan menjadi budaya kerja yang konsisten. Itulah nilai keberhasilan yang sesungguhnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Herdiat menambahkan bahwa keberhasilan yang dicapai selaras dengan semangat pembangunan Kabupaten Ciamis.
“Sindangrasa ini contoh nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk maju. Anggarannya kecil, tetapi inovasinya besar. Ini sejalan dengan visi kami mewujudkan Ciamis Maju dan Berkelanjutan,” tuturnya.
Herdiat berharap Sindangrasa bisa menjadi role model bagi desa dan kelurahan lainnya.
Perlu diketahui sebelumnya Ajang Anugerah Sri Baduga memasuki tahapan pemaparan yang digelar di Bale Asri Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa – Rabu (25-26/11/2025), acara tersebut menjadi viral setelah Prof. Fernandes menanyakan besaran anggaran yang dikelola kepala desa dan lurah.
“Saya mau tahu, mana lurah yang paling banyak uangnya, mana bupati yang paling pelit,” ucap Prof. Fernandes yang kemudian ditayangkan melalui kanal DPMDesa Jabar.
Ketika giliran Lurah Sindangrasa, Derry Rusma menjawab dengan suara rendah,
“238 juta rupiah, untuk 13 RW,” ucapnya
Jawaban itu membuat Prof. Fernandes terkejut dan secara spontan memeluk Derry sebuah gestur yang dinilai sebagai penghargaan atas kerja keras di tengah keterbatasan anggaran.
Dilansir dari kanal DPMDesa Jabar, Anugerah Gapura Sri Baduga menyediakan stimulus bagi para pemenang yaitu
– Juara 1: Rp9 miliar
– Juara 2: Rp7 miliar
– Juara 3: Rp6 miliar
Kelurahan Sindangrasa menjadi kelurahan wakil Kabupaten Ciamis yang berhasil menembus posisi 5 besar dan berhak melaju ke tahap final. Setelah tahapan pemaparan 25-26 November kemarin tahapan selanjutnya adalah pengecekan langsung ke lokasi.
Sementara itu dihubungi terpisah Lurah Sindangrasa, Derry I.A.Y., S.STP., M.M., menyampaikan bahwa seluruh program yang dinilai sebenarnya telah berjalan sebelum adanya kompetisi.
“Proses menuju 5 besar ini cukup panjang, dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Kami berusaha bekerja apa adanya, bukan karena lomba. Walau anggaran kami tidak sebesar desa, alhamdulillah inovasi tetap bisa muncul dari keterbatasan,” ujarnya.
Menurut Derry, salah satu tantangan terbesar adalah penilaian terbuka.
“Paparan dilakukan secara terbuka, disaksikan peserta lain dan pendukungnya. Itu menuntut kesiapan mental dan administrasi yang benar-benar tertata,” jelasnya.
Tak lupa Derry juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Herdiat atas dukungan penuh yang diberikan.
“Pak Bupati selalu mendorong ASN untuk tetap berinovasi walau anggaran terbatas. Berkat dukungan itu kami bisa mewakili Ciamis hingga 5 besar,” tambahnya.
Ada beberapa inovasi yang menjadi kekuatan Sindangrasa dalam ajang Sri Baduga antara lain:
– Program Penanganan dan Pencegahan Stunting melalui pendekatan keluarga asuh sebagai wujud kepedulian sosial.
– MASAGI (Masyarakat Sindangrasa Gemar Infaq), sebuah gerakan infaq berkelanjutan berbasis solidaritas warga.
– Pelayanan HANDAL, pelayanan administrasi cepat, responsif, dan dekat dengan warga.
– Berbagai inovasi lain dalam pelayanan publik berbasis partisipasi masyarakat.
Derry berharap masyarakat mendukung perjuangan Sindangrasa di babak final.
“Semoga di ajang Gapura Sri Baduga 2025 ini, Ciamis dapat meraih prestasi yang membanggakan. Kami ingin menunjukkan bahwa tanpa anggaran besar pun, tata pemerintahan bisa berjalan baik dan pelayanan publik tetap optimal,” pungkasnya. (Nay Sunarti)















