Dejurnal, Ciamis,- Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya secara langsung menanggapi sejumlah aspirasi dari enam perwakilan daerah pemilihan (dapil) Keluarga Besar Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Ciamis dalam kegiatan Silaturahmi Akbar PPDI di Aula Dinas Pendidikan Ciamis, Kamis (17/04/2025).
Para ketua wilayah dari enam dapil menyampaikan sejumlah masukan, harapan, serta usulan program prioritas yang akan menjadi arah kerja PPDI lima tahun mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Herdiat membuka pernyataannya dengan sikap terbuka dan rendah hati.
“Saya menyadari, saya bukan malaikat yang selalu benar dan baik. Pasti ada kekurangan, dan saya mohon maaf atas itu,” ungkapnya
Bupati Herdiat lebih lanjut menjelaskan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka terhadap aspirasi perangkat desa, namun di sisi lain juga dihadapkan pada realitas fiskal yang berat.
Menurutnya, APBD Kabupaten Ciamis tahun 2025 sebesar Rp2,5 triliun, namun 86 persen di antaranya merupakan dana transfer dari pemerintah pusat, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sekitar 14 persen atau Rp311 miliar.
“PAD itu, sekitar Rp200 miliar berasal dari BLUD RSUD dan tidak bisa digunakan untuk sektor lain karena harus dikembalikan ke RS,” terangnya.
Bupati Herdiat menambahkan sisa PAD sebesar Rp111 miliar masih kotor karena harus terbagi untuk kebutuhan mendesak lainnya.
“Ada biaya PPJU Rp18 miliar juga upah pungut jadi hanya tersisa sekitar Rp80 miliar. yang digunakan untuk pembangunan,” imbuhnya.
Bupati Herdiat menegaskan bahwa anggaran yang terbatas tidak dapat menjadi satu-satunya tumpuan untuk membangun daerah seluas dan sebanyak Kabupaten Ciamis.
Bupati Herdiat mengajak seluruh perangkat desa untuk memiliki semangat gotong royong dan turut berpikir bersama mencari solusi, termasuk dalam peningkatan PAD.
“Kita jangan hanya bicara hak, tetapi juga harus sadar akan kewajiban. Salah satu contohnya adalah pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang saat ini realisasinya terus menurun drastis,” ujarnya
Bupati menyebutkan dari 258 desa di Ciamis, kini hanya sekitar 43 desa yang menunjukkan kinerja baik dalam penagihan PBB, padahal sebelumnya lebih dari 100 desa aktif.
“Kami bahkan pernah menyiapkan 100 unit sepeda motor sebagai reward, namun tidak habis terbagi karena banyak desa yang belum lunas PBB-nya,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya dalam acara silaturahmi akbar tersebut Ketua Umum PPDI Kabupaten Ciamis, Ahmad Himawan, memberikan kesempatan kepada perwakilan dapil untuk menyampaikan aspirasi yang nantinya akan menjadi dokumen kerja organisasi lima tahun ke depan.
Aspirasi tersebut antara lain, Dapil 1 (Sadananya) Mengusulkan tambahan jaminan ketenagakerjaan berupa jaminan pensiun bagi perangkat desa.
Dapil 2 (Sukamantri) Mengharapkan adanya tunjangan tambahan seperti tunjangan istri dan keluarga bagi perangkat dengan golongan rendah.
Dapil 3 (Panawangan) Meminta pemerintah kabupaten menyediakan pelatihan dan pembekalan rutin bagi perangkat baru agar memahami tugas dan fungsi secara utuh.
Dapil 4 (Rajadesa) Mengajukan permohonan pembangunan gedung sekretariat PPDI di tingkat kabupaten sebagai pusat kegiatan organisasi.
Dapil 5 (Banjarsari) Menyuarakan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan perangkat desa yang purna tugas, khususnya berkaitan dengan pemberian tunjangan rutin pasca-pensiun.
Dapil 6 (Cimaragas–Sidamulih) Mengapresiasi pencairan Tunjangan Kinerja (Tukin) dari Pemkab Ciamis dan berharap ke depan bisa diberikan pula Tunjangan Hari Raya (THR) yang layak.
Bupati Herdiat menyampaikan bahwa semua aspirasi telah dicatat dan menjadi masukan penting bagi pemerintah daerah.
“Insya Allah, jika kondisi keuangan kita sudah pulih dan stabil, semua aspirasi ini akan kita realisasikan. Yang penting sekarang adalah kita bekerja bersama, saling dukung, dan tetap semangat melayani masyarakat,”pungkasnya.
Acara tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan perangkat desa sebagai garda terdepan pelayanan publik di Kabupaten Ciamis. (Nay Sunarti)