Dejurnal.com, Bandung – Pagelaran wayang golek dari Putra Giri Harja 3 Dalang Dadan Sunandar Sunarya menghibur ribuan penonton yang memadati Dome Bale Rame, Komplek Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (21/4/2025) malam.
Pagelaran wayang golek semalam suntuk dengan lakon “Kumbakarna Gugur” ini dalam rangka memperingati hari jadi ke 384 Kabupaten Bandung.
Selain Bupati Bandung Dadang Supriatna, hadir dan memberi sambutan, pagelaran wayang golek dengan bintang tamu Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), komedian Sule, dan Ohang ini ditonton juga oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, Kepala desa dan sebagain anggota DPRD Kabupaten Bandung.
Dalang Dadan Sunandar Sunarya membawakan cerita Kumbakarna Gugur, menyampaikan pesan moral dan kritik terhadap pemimpin, mendapat sambutan dari ribuan penonton yang begitu antusias. Kehadiran ketiga bintang tamu dengan lawakan Sunda yang khas membuat penonton terhibur.
Kisah Kumbakarna gugur menceritakan kejadian peperangan antara pasukan Prabu Rama dan Rahwana atau Dasamuka. Dalam pertempuran di Alengka ini Kumbakarna mati di tangan Prabu Rama.
Meskipun berbeda pendapat dengan Rahwan kakaknya, Kumbakarna tetap setia membela kerajaan dan berjuang melawan pasukan Batara Rama. Kejadian perang di Alengka ini disebabkan Rahwana yang mencuri istri Prabu Rama yakni Dewi Sinta.
Kumbakarna tahu kakaknya, Rahwana salah. Namun, Kumbakarna tetap membelanya karena yang dibela bukan sang kakak semata, tetapi kerajaan yang dicintainya. Setelah berjuang dengan gagah berani, bahkan setelah tangannya terpotong, ia masih terus menyerang pasukan Batara Rama. Namun, tubuhnya ambruk ketika senjata panah dari Prabu Rama menghujam ke tubuhnya. Kumbakarna akhirnya gugur.
Di sela cerita wayang tersebut, para penonton dikocok perutnya dengan lawakan komedian Sule dan Ohang serta Dedi Mulyadi. Gubernur yang terpilih pada Pilbup tahun 2024 ini juga menyelipkan pesan kepada masyarakat.
Ketika Ohang tersedak oleh karena ada serangga yang masuk ke mulutnya, Dedi Mulyadi bilang, bahwa Ohang tersedak karena giginya ompong sehingga serangga masuk. “Matakna tatangkalan ulah dituar. Kabupaten Bandung kudu balik deui ka asal. Di dieu téh loba tatangkalan, béh ditu béh dieu sawah,” kata Dedi Mulyadi.
Dedi pun menyebut, bahwa gedung ciri khas Sunda itu seperti bentuk kantor Bupati Bandung.
Ia pun mengkritisi, bahwa problem di Kabupaten Bandung itu masalah sampah karena masih banyak warganya yang membuang sampah ke sungai.
Selain itu, Dedi pun menyebut bahwa tanggal 28 April 2025 akan ada MoU tentang nanti yang mendapat bantuan sosial itu harus mengelola sampah, dan ada evaluasi agar bantuan sosial itu benar-bemar tepat sasaran, jangan sampai terjadi yang jompo tidak dapat sedangkan yang tidak layak mendapatkan malah dapat. Ia pun memotivasi agar warga Jawa Barat itu bermental ingin memberi bukan ingin diberi. Karena menurutnya, jika selamanya memiliki mental ingin diberi tidak akan maju.* Sopandi