Dejurnal,Ciamis,- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis menerima kunjungan silaturahmi dari BAZNAS Kabupaten Majalengka dalam rangka studi tiru, Selasa (22/04/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi serta berbagi pengalaman terkait pengelolaan zakat, infak, dan sedekah di tingkat desa.
Ketua BAZNAS Ciamis, Drs. H. Lili Miftah, MBA, menyampaikan kunjungan tersebut merupakan upaya positif dalam memperluas wawasan serta memperkuat sistem pengelolaan zakat di daerah masing-masing.
“Silaturahmi ini menjadi momen untuk saling belajar. Mereka tertarik dengan program Infaq Desa yang kami jalankan, karena program ini memang orisinal dari Ciamis dan terbukti efektif menyentuh langsung masyarakat desa,” ujarnya
Menurut H. Lili pendekatan zakat berbasis desa memungkinkan penyaluran bantuan lebih cepat dan tepat sasaran. Misalnya, ketika ada warga yang sakit atau membutuhkan biaya mendesak, dana bisa segera disalurkan oleh pengurus desa tanpa harus melalui proses panjang di pusat.
“Bantuan bisa langsung diberikan oleh relawan desa, bahkan di tengah malam jika diperlukan. Ini karena sistemnya sudah berjalan di level desa,” jelasnya.
Selain membahas Infaq Desa, kedua belah pihak juga berdiskusi mengenai digitalisasi sistem zakat fitrah. BAZNAS Ciamis telah menerapkan sistem pelaporan digital yang memungkinkan transparansi penuh dan efisiensi dalam pelaporan serta pelacakan dana yang masuk dari setiap desa.
“Pada malam takbiran, data zakat dari seluruh desa sudah bisa masuk dan dilaporkan secara real-time. Ini berkat sistem digital yang kami kembangkan,” tambah H. Lili.
Menurut H. Lili kunjungan juga membuka peluang kerja sama lanjutan, termasuk kemungkinan magang dari pihak BAZNAS Majalengka ke Ciamis untuk mempelajari lebih dalam sistem yang digunakan.
“Kedepannya akan ada perwakilan dari BAZNAS Majalengka yang akan magang disini mungkin sekitar satu atau dua Minggu untuk belajar dan sharing tentang berbagai hal disini,” ungkapnya.
BAZNAS Ciamis sendiri telah banyak menerima kunjungan studi tiru dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Riau, hingga Yogyakarta.
“Mungkin ini merupakan suatu keberhasilan model pengelolaan zakat yang inklusif dan berbasis komunitas yang telah kami bangun,” tuturnya.
Di sisi lain, BAZNAS Ciamis juga terus mengadopsi praktik-praktik baik dari daerah lain, seperti sistem pengumpulan zakat ASN yang diterapkan di Majalengka. Dengan sinergi semacam ini, diharapkan pengelolaan zakat nasional semakin maju dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Semangat kami adalah saling membesarkan. BAZNAS hadir untuk mewujudkan keadilan sosial melalui pilar kelima rukun Islam, yakni zakat. Inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menghadirkan manfaat yang lebih besar,” pungkasnya (Nay Sunarti)