Dejurnal, Ciamis,- Bentuk komitmen terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus peningkatan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Sunda jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Ciamis di Aula SMPN 1 Cijeungjing, Jumat (25/07/2025).
Kegiatan tersebut melibatkan puluhan guru yang merupakan garda terdepan pelestarian bahasa ibu di ruang kelas.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis Disdik) Kabupaten Ciamis, Uned Setiawan, S.Pd., M.Si. menyebutkan peningkatan kompetensi merupakan implementasi nyata dari visi Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, yaitu Ciamis Maju dan Berkelanjutan, yang salah satunya diwujudkan melalui penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal dan budaya Sunda.
“Pendidikan yang maju harus memiliki akar budaya yang kuat. Bahasa Sunda bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga identitas, karakter, dan jati diri urang Sunda. Maka, guru tidak cukup hanya mahir pedagogi, tetapi juga harus punya kepedulian terhadap pelestarian budaya,” tegasnya
Menurut Uned, guru memiliki peran strategis dalam menjaga warisan budaya di tengah tantangan globalisasi dan era digitalisasi dalam segala bidang.
“Disdik Ciamis secara konsisten mendorong program peningkatan kapasitas guru, tidak hanya dalam aspek profesionalisme, tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai kultural dan lokalitas di dunia pendidikan,” jelasnya.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang memberi ruang luas pada pembelajaran kontekstual, Uned menilai pelajaran muatan lokal Bahasa Sunda tidak sekadar pelengkap, melainkan menjadi pilar penting dalam membangun karakter peserta didik.
“Kami terus mendorong agar muatan lokal ini diintegrasikan secara bermakna, relevan dengan kehidupan siswa, dan disampaikan secara kreatif. Dengan begitu, siswa tidak hanya bisa berbahasa Sunda, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur yang dikandungnya,” tuturnya.
Uned mengapresiasi semangat para guru peserta kegiatan yang hadir dengan antusias dan dedikasi tinggi, menurutnya hal tersebut menunjukkan bahwa dunia pendidikan di Ciamis memiliki energi kuat untuk terus tumbuh dan bertransformasi, tanpa kehilangan akar budaya.
Lebih lanjut Uned menekankan bahwa pelestarian bahasa ibu merupakan bentuk nyata cinta daerah dan nasionalisme.
“Di tengah derasnya arus informasi global dan kecenderungan pergeseran penggunaan bahasa di kalangan generasi muda, saat ini guru menjadi aktor kunci dalam menjaga eksistensi dan keberlanjutan bahasa Sunda,” imbuhnya.
Uned menambahkan melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan kontekstual, bahasa Sunda harus menjadi bagian hidup siswa sehari-hari, bukan hanya sebagai pelajaran di kelas.
“Memang terlihat kecil dan sepele namun degan cara pendekatan ini akan sangat bermakna untuk keberlanjutan budaya kedepannya,” tambahnya.
Dikatakan Uned Disdik Ciamis juga terus membuka ruang sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi pendidikan berbasis budaya.
Hal tersebut selaras dengan misi Pemkab Ciamis untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing, sekaligus tetap berakar kuat pada kearifan lokal.
Uned menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak yang telah berkontribusi, serta berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Semoga dari ruang kelas, kita bisa membangun generasi yang cerdas, tangguh, dan bangga terhadap identitas daerahnya. Inilah bagian dari kontribusi dunia pendidikan dalam mewujudkan Ciamis Maju dan Berkelanjutan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)