Dejurnal, Ciamis,- Menghadapi musim kemarau dan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis meluncurkan kampanye masif dengan tema “Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan”.
Kampanye tersebut menitikberatkan pada edukasi masyarakat, kolaborasi lintas sektor, serta penguatan sistem pelaporan cepat berbasis call center dan WhatsApp Pusdalops.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, S.T., M.Si., menegaskan bahwa karhutla bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam ekonomi, kesehatan, dan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah paling vital.
“Kampanye ini kami gagas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan api. Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya menjaga hutan dan lahan,” tegas Ani Senin (28/07/2025)
Dijelaskan Ani, dalam kampanye tersebut BPBD Ciamis mengedukasi masyarakat melalui empat langkah pencegahan utama:
1. Tidak membakar sampah di area hutan dan lahan.
2. Tidak membuang puntung rokok sembarangan.
3. Tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
4. Segera melapor ke petugas jika melihat kebakaran atau tanda-tanda karhutla.
Lebih lanjut Ani menerangkan BPBD Ciamis telah memetakan sejumlah titik rawan kebakaran berdasarkan data dan pengalaman lapangan.
Lokasi yang menjadi fokus pengawasan adalah kawasan perbatasan hutan, lahan pertanian, serta daerah padat vegetasi yang rawan tersulut api.
“Selain patroli rutin, kami juga menggelar pelatihan dan sosialisasi langsung ke masyarakat desa. Tujuannya agar mereka tahu cara mencegah dan bertindak cepat saat kebakaran terjadi,” terangnya
Menurut Ani, BPBD Ciamis tidak bekerja sendiri. Kampanye juga melibatkan Dinas Kehutanan, pemerintah desa, dan relawan kebencanaan yang tergabung dalam program Desa Tangguh Bencana (Destana).
“Kami libatkan semua pihak, termasuk relawan PRB dan perangkat desa, agar upaya pencegahan ini berjalan lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaporan dari masyarakat, Ani menuturkan BPBD Ciamis telah menyediakan dua kanal utama yaitu Call Center 112 dan WhatsApp Pusdalops di nomor: 0811-2316-567.
“Sistem ini memungkinkan masyarakat melaporkan kejadian karhutla secara cepat dan akurat. BPBD akan segera mengirimkan tim pemantau atau tim tanggap darurat ke lokasi,” tuturnya
Jika karhutla terjadi, BPBD menerapkan sistem respons darurat melalui tiga pusat kendali:
1. Pusat Informasi Darurat, untuk menerima laporan awal.
2. Pusat Pemantauan, yang mengoordinasi personel dan armada pemadam.
3. Unit Tanggap Darurat, yang bertugas langsung memadamkan api dan mengevakuasi warga jika diperlukan.
“Kami juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, hingga relawan agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin,” tambahnya.
Ani mengakui, penanganan karhutla di lapangan penuh tantangan. Mulai dari lokasi kebakaran yang sulit dijangkau, cuaca ekstrem, hingga asap tebal yang mengganggu visibilitas tim pemadam.
“Kondisi cuaca panas dan kering, serta asap pekat membuat petugas kami harus bekerja ekstra hati-hati. Ditambah lagi, medan yang berat dan kurangnya peralatan masih menjadi kendala,” ujarnya.
Ani mengatakan salah satu strategi komunikasi BPBD Ciamis yang inovatif adalah penggunaan karakter animasi dalam media kampanye, pendekatan tersebut dirancang untuk menjangkau generasi muda agar lebih peduli pada isu lingkungan dan karhutla.
“Animasi kami gunakan agar edukasi lebih menarik dan mudah dipahami. Anak-anak hingga remaja bisa menjadi agen perubahan sejak dini,” katanya.
Ani mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membakar sampah atau lahan secara sembarangan, serta aktif untuk melaporkan apabila melihat titik api atau aktivitas mencurigakan di sekitar hutan.
“Jaga lingkungan kita bersama. Cegah kebakaran sebelum terlambat. Laporkan segera jika melihat asap atau api,” pungkasnya. (Nay Sunarti)