Dejurnal.com, Ciamis – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan para petani ,sentra pelayanan pertanian padi terpadu ( SP3T ) bersama Kodim 0613 ciamis menjalin kerja sama dengan para petani Purwodadi dan Lakbok.
Kerja sama ini sangat berperan penting karena pada saat harga gabah di pasaran melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP), pihak SP3T Ciamis bisa segera menampung beras-beras tersebut ucap manager SP3T H. Edi saat simbolis pembelian gabah di desa Bantardawa 14 april 2021.
H. Edi pun menyampaikan beberapa persoalan di lapangan para petani dari mulai kesulitan soal tersedianya pupuk murah.”Petani kesulitan mendapatkan pupuk. Hanya yang punya kartu tani saja yang bisa mendapatkan itu,” ujarnya
H Edi mengatakan bahwa dirinya dapat menyalurkan beras para petani diantaranya terdapat salah satu program dari Pemerintah Pusat yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tiap bulannya gabah para petani dapat diserap dan diberdayakan melalui program tersebut.
“Itu merupakan peluang bagi para Gapoktan dan para suplier-suplier beras. Dengan adanya BPNT ada market yang bisa disalurkan dari quota petani. Tapi masih ada saja suplier dari luar Kabupaten Ciamis, saya pastikan itu berasnya bukan dari Petani Ciamis,” katanya.
Ia berharap, pemerintah baik legislatif maupun eksekutif dapat menertibkan para suplier dan mengedepankan aspek pemberdayaan lokal. Mengingat untuk kuota gabah dan beras di Ciamis selalu surplus dan melimpah ruah apalagi di Lakbok dan Purwadadi.
Di tempat yang sama Dandim 0613 Ciamis Letkol CZI Dadan Ramdani menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan petani lokal, pasalnya Sentra ataupun lumbung padi memang berada di Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Lakbok.
“Ini merupakan pembelian gabah dari petani lokal oleh SP3T secara simbolis. SP3T sendiri merupakan perusahaan yang ada dibawah binaan kodim 0613 ciamis,” kata Dandim.
Bermula dari laporan para anggota Babinsa di dua kecamatan tersebut, untuk itu pihaknya melakukan shering bersama SP3T dan Anggota DPRD agar dapat membantu keluhan dari para gapoktan.
“Pada saat musim panen tiba, para petani mengeluh karena harga gabah turun secara drastis. Untik itu, kami bersinergi dan melakukan inisiatif dengan tindakan yang aplikatif dengan membeli gabah para gapoktan tersebut oleh SP3T.
Ia berharap agar jejak SP3T tersebut dapat dilakukan pula oleh para suplier-suplier lain di Ciamis, terutama yang ikut mensuplai di Program BPNT.
Senada dengan itu, Supriyatna Gumilar yang akrab dipanggil Cuking ini mengungkapkan rasa bangganya bisa bersinergi antara petani lokal dan SP3T. Sehingga pemberdayaan petani lokal bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
“Alhamdulillah kegiatan ini merupakan contoh bagi para suplier yang ada di kabupaten ciamis,” ujarnya
Dalam program BPNT, lanjut Supriyatna, semoga semua suplier bisa memberdayakan petani lokal. jangan sampai membelu gabah atau beras dari luar kabupaten ciamis.
“Karena sesuai data yang ada, kebutuhan beras di kabupaten ciamis dapat terpenuhi untuk lima bulan kedepan. Ayo kita sukseskan program BPNT ini dengan mengembalikan ke Pedoman Umum (Pedum), sehingga KPM dapat menerima sesuai dengan hak nya,” pungkasnya.***Jepri Tio