Dejurnal.com, Bandung – Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) diselenggarakan bertujuan untuk mewadahi siswa mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni siswa. FLS3N juga jadi sarana pendidikan karakter, menumbuhkan sportivitas, dan mekpererat tali persaudaraan antar siswa dari berbagai daerah.
Yang dilombakan dalam FLS2N di antaranya : Menyanyi Solo, Tari Kreasi, Baca Puisi, Kriya, Pantomim, Ilustrasi, Mendongeng, Menulis Cerita, jeung Kreativitas Musik Tradisional, dan yang lainnya.
Di bidang Lomba Mendongeng FLS2N 2025 jenjang SD Tingkat Jawab Barat, Aqila Zahrana Priyanti meraih juara kesatu, sehingga murid kelas 6 SDN Sukamenak 02 Margahayu Kabupaten Bandung ini mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional.
Tentu prestasi yang diraih Aqila, disamping menjadi kebanggaan kedua orang tuanya Asep Mulyana Hikmah dan Nina Herawati ini, juga pihak SDN Sukamenak 02 yang dikepalai oleh Hj. Lilis Holisoh, S.Pd. Sebab sudah membawa harum nama sakola, daerah Kabupaten Bandung, juga Provinsi Jawa Barat nanti.
Aqila tidak menyangka bakal jadi juara tingkat Jawa Barat, sebab keikutsertaan dirinya dalam lomba ini bukan mengejar jadi juara, tapi mengemban kepercayaan dari sekolah yang mengirimkan dirinya ikut dalam FLS2N. Malahan cita-cita Aqila ingin menjadi atlit taekwondo yang terkenal.
Dari sejumlah lomba dalam FLS2N yang SDN Sukamenak 02 ikuti, hanya Aqila yang lolos sampai ke tingkat Jabar dan bakal mewakili Jabar ke tingkat nasional. Sedangkan dari mata lomba lainnya, ada yang menjadi juara 2 tingkat kecamatan yaitu lomba nyanyi solo.
Pihak sekolah mercayakeun kepada Aqila untuk mengikuti lomba mmendongeng sebab terlihat Aqila nerbakat dalam hal itu. Oleh Aqila sendiri diakui memang senang membawakan dongeng, dan punya kepuasan tersendiri dalam menjiwai karakter tokoh yang ada dalam dongeng. Ditambah, waktu mau tampil lomba mendongeng didorong dan dibimbing oleh para guru.
“Terima kasih kepada Bu Widya, Bu Tira, juga yang lainnya atas bimbingannya. Khususnya kepada Bu kepala sekolah, Bu Hj. Lilis karena selalu mensuport. Waktu latihan dlsetiap seminggu dua kali pertemuan suka memberi makan dan uang jajan. Yang paling utama penyemangat,” kata Aqila di sekolahnya.
Kepala SDN Sukamenak 02 Hj. Lilis Holisoh yang mendampingi Aqila mendoakan supaya cita-citanya tercapai. “Belajar terus, jangan kenal lelah. Semoga meraih yang terbaik dan mendapat ridho Allah,” kata Hj. Lilis.
Alasan pihak sekolah mempercayai Aqila ikut dalam lomba dongeng pada FLS3N, sebab Aqila punya bakat kuat dalam mendongéng. Terbukti kata Hj. Lilis, sebelum lomba mendongeng dalam FLS3N tingkat Jabar, Aqila jadi juara FLS3N tingkat Kabupaten Bandung, yang tentu pesaingnya para juara dari tingkat kecamatan di Kabupaten Bandung sejumlah 31 kecamatan. Sebelum tingkat Kabupaten Bandung, tentu juga Aqila jadi juara di tingkat Kecamatan Margahayu yang pesaingnya asa 33 sekolah SD.
Walaupun belum ditentukan waktu dan tempat pelaksanaan FLS2N tingkat nasional, namun Hj. Lilis mengaku selalu akan siap mendukung Aqila untuk jadi yang terbaik. “Ya, nanti latihan inten seperti biasa, pada waktunya semua dilibatkan tidak hanya pelatih atau pembina. Malahan, saya sebagai kepala sekolah akan langsung melihat apa yang kurang dan apa yang harus ditingkatkan, ” kata Hj. Lilis.
Selain dukungan moril kepada siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama sekolah juga daerah , Hj. Lilis Holisoh juga siap mendukung dengan materi, walau dari anggaran BOS tidak ada pos untuk ini. “Endingnya ya iklas saja. Karena dari BOS dan yang lainnya tidak ada,” katanya.
Dengan prestasi yang diraih para siswa, termasuk Aqila, memurut Hj.Lilis nanti jadi bekal juga untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SMP lewat jalur prestasi. Di SD Sukamenak 02 kata Hj. Lilis banyak siswa yang prestasi tidak hanya di FLS2N, tapi ada di bidang lainnya, malahan ada yang tingkat internasional.
Kebaanggaan ke Aqila disampaikan juga oleh wali kelasnya, Iman Budiman, S.Pd, yang juga Wakil Kepala SDN Sukamenak 02. Ia mengaku bangga terhadap prestasi Aqila yang bisa meraih tingkat nasional. Sebagai dukungan dari sekolah, kata Iman, apa saja konsekwénsinya, baik dalam hal berbagi waktu dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), atau persiapan nanti dilalam waktunya lomba harus diatur ke depannya seperti apa. Jangan sampai mengganggu KBM.
“Tenti saja kita koordinasikan juga orang tua siswa, memberi tahu bahwa anaknya disiapkan dari segi mental dan disiapkan, pelatihannga seperti apa. Karena di tingkat nasional persaingan banyak. Selain bakat, mental juga harus siap,” kata Iman.*** Sopandi