Dejurnal, Ciamis,- Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menghadiri acara silaturahmi bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, hingga insan pers di Kabupaten Ciamis. Momen kebersamaan ini berlangsung penuh kehangatan karena diadakan bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara yang mempertemukan unsur ulama, umaro, akademisi, tokoh masyarakat, dan media ini menjadi wadah strategis untuk mempererat kebersamaan sekaligus merespons berbagai persoalan sosial yang tengah dihadapi masyarakat Ciamis, khususnya terkait meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak.
Dalam sambutannya, Bupati Herdiat mengungkapkan keprihatinan mendalam atas maraknya kasus kekerasan seksual di Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan laporan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), sejak Januari hingga Agustus 2025 tercatat 50 kasus kekerasan seksual, terdiri dari 43 kasus yang menimpa anak-anak dan 7 kasus terhadap perempuan dewasa.
“Data ini sangat mengkhawatirkan, terlebih sebagian besar korban masih anak-anak di bawah umur. Bahkan ada kasus seorang siswi kelas 5 SD yang harus hamil akibat perbuatan keji tersebut. Lebih memprihatinkan lagi, dalam beberapa kasus, pelaku bukan hanya satu orang, melainkan dilakukan secara bergilir,” ungkap Herdiat dengan nada prihatin.
Herdiat menegaskan, kasus-kasus tersebut hanyalah data yang tercatat, sementara kemungkinan besar masih ada banyak kasus lain yang tidak dilaporkan karena faktor rasa malu, ketakutan, maupun tekanan sosial.
Herdiat juga menyoroti dampak jangka panjang dari kasus kekerasan seksual ini. Menurutnya, jika tidak ditangani dengan serius, korban yang mengalami trauma berat berpotensi mengalami rasa dendam, luka psikologis berkepanjangan, hingga kecenderungan menjadi pelaku di masa depan.
“Korban hari ini adalah generasi kita di masa depan. Jika mereka tidak mendapatkan pendampingan yang tepat, 5, 10, hingga 15 tahun mendatang bisa muncul masalah sosial yang lebih besar. Karena itu, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua: orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, hingga media,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ciamis menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi persoalan kekerasan seksual. Upaya pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum, tetapi juga perlu melibatkan keluarga, lingkungan sekolah, lembaga keagamaan, hingga komunitas sosial.
“Kita harus sama-sama hadir, saling menguatkan, dan berkolaborasi. Karena persoalan ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Harus ada kesadaran kolektif dan komitmen bersama,” ujar Herdiat.
Selain membahas isu serius tersebut, Herdiat juga mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan HUT RI ke-80 dan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum memperkuat semangat kebersamaan, keimanan, serta kepedulian sosial.
“Kemerdekaan adalah anugerah besar dari Allah SWT. Mari kita isi dengan kebaikan, membangun akhlak, dan memperkuat solidaritas sosial. Sementara Maulid Nabi mengingatkan kita pada teladan Baginda Rasul dalam membangun peradaban yang berkeadilan, berakhlak mulia, dan melindungi kaum lemah,” pungkasnya. (Nay Sunarti)