Dejurnal.com, Bandung – Sesuai surat perintah dari Ketua DPRD Kabupaten Bandung, semua anggotanya diharuskan turun ke daerah pemilihan masing-masing untuk memantau program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah, Kamis-Jumat (11-12/9/2025).
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Tedi Supriadi, S.Pd.I., M.Si mengaku, jika anggota DPRD Kabupaten Bandung yang lain sibuk memantau sekolah yang sudah berjalan MBG-nya, justru dirinya kebalikannya, memantau sekolah-sekolah yang belum tersentuh MBG.
“Saya datang ke SMPN 2 Dayeuhkolot. Ternyata MBG-nya belum berjalan dengan alasan dapur MBG-nya yang berada di Desa Cangkuang Wetan sampai saat ini belum selesai,” kata anggota Komisi D ini, Jumat (12/9/2025).
Tedi Supriadi menyebut, ada dua dapur MBG yang akan memasok sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Dayeuhkolot. Yang pertama di Jalan Cibiuk Desa Cangkuang Wetan, sedang dibangun. Tapi sayang, kata Tedi pekerjaanya diberhentikan dulu. Tedi tidak menyebut alasan pembangunan MBG itu dihentikan. Dapur MBG yang kedua di Aula Desa Cangkuang Wetan, ini juga belum berjalan.
Di Kecamatan Dayeuhkolot khususnya, kata Tedi ada 3 SMPN: SMPN 1 Dayeuhkolot di Pasigaran Desa Citeureup, SMPN 2 Dayeuhkolot di Kp Cibogo Desa Cangkuang Kulon. Namun, di SMPN 1 Dayeuhkolot menurut informasi kata Tedi ada SMPN 3 Bojongsoang. ” Jadi di Kecamatan Dayeuhkolot ada 4 SMPN, dengan jumlah keseluruhan siswa 3000 orang. Nah, ini belum mendapat MBG karena dapur MBG-nya belum berjalan,” katanya.
Meski MBG program nasional, kata Tedi tapi
memyangkut wilayah anggota DPR juga sebuah kewajaran ketika memantau untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program MBG.
Ditanya apa indikator keberhasilan dari MBG yang menelan anggaran cukup besar, dan dalam berapa lama bisa terlihat pengaruhnya baik dari tingkat kecerdasan anak sekolah atau tingkat kesehatan para siswa.
“Sebenarnya pertanyaan ini bagus, tapi saya tidak bisa menjawabnya. Selain ini program nasional, sebagai anggota DPRD kami miskin informasi terkait MBG karena tidak dilibatkan dalam merumuskan proses pengambilan kebijakan,” katanya.
Dari sisi lain dari pantauan Tedi ke sekolah, dengan adanya SMPN 3 Dayeungkolot masih menggunakan ruang SMPN 2 Dayeuhkolot proses pendidikan jadi kurang optimal.
Tedi berharap bangunan SMPN 3 bisa segera terwujud, karena lahannya sudah ada di Desa Cangkuang Wetan.
” Mudah-mudahan pembebasannya bisa secepat mungkin, ditindaklanjuti dengan pembangunan sehingga optimalisasi pendidikan di SMPN 2 dan 3 Dayeuhkolot bisa terjamin,” pungkasnya. *** Sopandi