deJurnal,Ciamis,– Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Ciamis terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.
Disnaker Ciamis melakukan kegiatan monitoring dan pembinaan ke Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Al Hikmah Kecamatan Lakbok sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas dan keterserapan tenaga kerja di Kabupaten Ciamis. Sabtu (25/10/2025)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., M.Pd., menjelaskan bahwa kunjungan ke LPK merupakan implementasi dari tiga strategi utama Disnaker dalam menekan angka pengangguran di bawah rata-rata provinsi.
“Kunjungan ini bukan sekadar supervisi, tetapi bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh LPK di Ciamis memiliki standar yang sesuai regulasi dan mampu mencetak tenaga kerja yang benar-benar siap pakai,” ujarnya.
Menurut Dase, strategi pertama difokuskan pada peningkatan keterampilan masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi (PBK).
Setiap tahun, lebih dari 525 peserta mengikuti pelatihan langsung yang diselenggarakan oleh Disnaker Ciamis di berbagai bidang keterampilan seperti menjahit, otomotif, tata boga, komputer, hingga bahasa asing.
“Kami tidak hanya melatih, tapi juga memastikan kompetensi peserta sesuai kebutuhan dunia kerja. Kurikulumnya disusun berdasarkan analisis kebutuhan industri, agar lulusan cepat terserap kerja,” jelasnya.
Program PBK didukung tenaga instruktur bersertifikat dan fasilitas pelatihan yang terus diperbarui agar sejalan dengan dinamika dunia industri.
Strategi kedua, lanjut Dase, yaitu memperkuat peran Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebagai mitra pemerintah daerah dalam mencetak tenaga kerja terampil.
Disnaker secara rutin melakukan pembinaan, supervisi, serta dukungan peningkatan sarana dan prasarana kepada LPK yang terdaftar resmi.
“LPK menjadi ujung tombak kami dalam memperluas jangkauan pelatihan di masyarakat. Dari LPK-lah lahir tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar kerja lokal maupun nasional,” imbuhnya.
Sementara strategi ketiga berfokus pada pembentukan ekosistem kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), agar proses pelatihan dan penempatan tenaga kerja lebih terarah dan berkelanjutan.
Langkah kolaboratif antara Disnaker Ciamis dan LPK- LPK di daerah kini mulai menarik perhatian pemerintah daerah lain.
Baru-baru ini, Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap melakukan kunjungan kerja ke Ciamis untuk mempelajari pola pembinaan dan sinergi antara pemerintah daerah dengan lembaga pelatihan kerja yang dinilai berhasil meningkatkan kualitas SDM.
“Kami merasa bangga karena kolaborasi Disnaker dengan LPK di Ciamis dijadikan percontohan oleh daerah lain. Ini membuktikan bahwa strategi yang kami jalankan efektif dan berdampak nyata,” ungkap Dase.
Lebih lanjut Dase menjelaskan bahwa pelaksanaan pembinaan dan monitoring LPK berpedoman pada sejumlah regulasi nasional, di antaranya:
1. UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja – sebagai dasar utama pembinaan LPK.
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan – sebagai rujukan utama dalam kebijakan ketenagakerjaan.
3. PP Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional – mengatur kerangka kerja sistem pelatihan nasional.
4. Permenaker Nomor 6 Tahun 2024 – mengatur pendaftaran, evaluasi, pelaporan, dan pembinaan kegiatan LPK pemerintah maupun swasta.
5. Permenaker Nomor 17 Tahun 2016 – menjadi acuan utama proses perizinan dan pendaftaran LPK.
6. PP Nomor 5 Tahun 2021 – mengintegrasikan perizinan LPK ke dalam sistem perizinan berbasis risiko.
“Melalui regulasi tersebut, pemerintah daerah memiliki dasar kuat untuk melakukan pembinaan, memastikan mutu pelatihan, serta menegakkan standar nasional kompetensi kerja,” jelasnya.
Dase menyebutkan di Kabupaten Ciamis sendiri ada sebanyak 120 LPK yang terdaftar dengan 30 LPK aktif dan 15 LPK yang sudah
update OSS.
Menurut Dase langkah Disnaker Ciamis dalam melakukan pembinaan ke LPK menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah daerah berperan aktif menciptakan sumber daya manusia unggul dan kompetitif.
“Kami berharap setiap LPK di Ciamis mampu menjadi lembaga pelatihan yang profesional, adaptif terhadap kebutuhan industri, dan berorientasi pada hasil kerja nyata,” tegas Dase.
Upaya tersebut sejalan dengan visi “Ciamis Maju dan Berkelanjutan”, di mana sektor ketenagakerjaan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah. (Nay Sunarti)












