Dejurnal.com, Garut – Kegiatan Tebar Ikan – Tangkap Ikan – Bawa Pulang menjadi rangkaian utama peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-80 yang digelar di Jalan Cimaragas, Blok Talangseng, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, pada Sabtu (6/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan antusiasme masyarakat sekaligus menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menjaga fungsi infrastruktur, terutama jaringan irigasi.
Kepala Dinas PUPR, Dr. Agus Ismail, ST., M.T., menjelaskan bahwa wilayah Talangseng telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan hutan kota di Garut, dengan luas lahan sekitar 30 hektare.
“Kawasan ini memiliki nilai strategis karena dilintasi dua jalur irigasi utama, yakni saluran dari Situ Cipeujeuh serta dari Cimaragas. Kedua saluran air tersebut kemudian mengalir menuju wilayah Karangpawitan, mengairi kurang lebih 1.000 hektare lahan pertanian.” Ujarnya.
Agus Ismail menegaskan bahwa kondisi ini membuat kawasan Talangseng bukan hanya penting bagi ekosistem perkotaan, tetapi juga bagi produktivitas pertanian di Garut. Oleh sebab itu, peringatan Hari Bakti PU ke-80 dipusatkan di lokasi ini sebagai bentuk pengingat bahwa infrastruktur memiliki peran besar dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Melalui kegiatan tebar ikan, PUPR Garut ingin menunjukkan bahwa infrastruktur termasuk saluran irigasi dapat dimanfaatkan secara luas, tidak hanya sebagai penunjang ekonomi tetapi juga untuk kegiatan edukasi, rekreasi, hingga pariwisata. Menurut Dr. Agus, irigasi yang bersih dan terawat dapat menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus meningkatkan interaksi masyarakat dengan lingkungan sekitar.” Paparnya.
Hal ini, lanjut Agus Ismail, sejalan dengan tema Hari Bakti PU tahun ini: “Infrastruktur Berkeadilan, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Iw pun mengingatkan bahwa investasi pembangunan sangat penting, namun kesejahteraan masyarakat tetap menjadi tujuan utama. Infrastruktur harus hadir sebagai penopang kehidupan yang lebih baik.
Dr. Agus mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir, anggaran operasi dan pemeliharaan irigasi relatif kecil.
“Minimnya anggaran ini menyebabkan banyak bagian irigasi mengalami kerusakan yang cukup serius. Di beberapa titik, jalur inspeksi irigasi yang idealnya memiliki lebar 3–4 meter kini menyempit hingga hanya 1 meter. Penyempitan dan kerusakan ini memperbesar risiko jebolnya badan saluran irigasi, terutama saat debit air meningkat,” katanya.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan irigasi sebagai tempat pembuangan sampah. Penumpukan sampah menyebabkan hambatan aliran air dan memicu banjir.
“Perlu kesadaran kolektif agar masyarakat ikut menjaga kebersihan saluran air demi mencegah kejadian serupa,” tandasnya.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, lanjut Agus Ismail, dukungan pemerintah pusat terhadap pemeliharaan irigasi terus meningkat. Melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan dukungan legislatif dari DPR RI Komisi V Dapil Garut, lebih dari Rp46 miliar telah dialokasikan untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan irigasi di Garut.
“Dana tersebut digunakan untuk membangun dan memperbaiki sekitar 13 titik strategis saluran irigasi, mulai dari kawasan Cimanuk di Bayongbong, melewati Cilawu, hingga Cimaragas. Sepanjang 4 kilometer jalur irigasi telah mendapat perbaikan menyeluruh guna memastikan suplai air tetap optimal,” katanya.
Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan BPK dan Inspektorat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pekerjaan pemeliharaan. Jika ditemukan pekerjaan yang belum sesuai ketentuan, pihak kontraktor diminta melakukan perbaikan ulang selama masa pemeliharaan
Selain fokus pada irigasi, Dinas PUPR Garut juga menangani berbagai titik kerusakan jalan yang memengaruhi akses masyarakat. Beberapa perbaikan telah dilakukan, termasuk penanganan insiden kerusakan jalan yang baru-baru ini terjadi di wilayah Caringin.
Selama lima tahun terakhir, PUPR Garut menjalin kerja sama dengan Dinas Perikanan, Peternakan, dan Pariwisata untuk mengembangkan kawasan Talangseng. Kawasan ini diproyeksikan menjadi ikon baru Garut dengan konsep ruang publik berbasis konservasi, edukasi, dan rekreasi.
Saat ini penyusunan master plan pengembangan Talangseng sedang berlangsung.
“Saya optimistis bahwa kawasan ini akan menjadi ruang hijau dan pusat kegiatan masyarakat yang lebih representatif di masa mendatang,” pungkasnya.***Willy














