Ciamis, deJurnal,- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Ciamis terus memperkuat karakter kebangsaan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui kegiatan Edukasi Wawasan Kebangsaan, Kerukunan, dan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika), Kamis (11/12/2025).
Kegiatan berlangsung di Aula PKK Ciamis dan diikuti 57 peserta dari berbagai perangkat daerah serta kecamatan.
Merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemkab Ciamis dalam mencegah melemahnya semangat kebangsaan, terutama di tengah dinamika sosial dan perkembangan teknologi informasi yang cepat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Dr. H. Andang Firman Triyadi, M.T., yang membuka kegiatan tersebut, mengingatkan bahwa ASN memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga fondasi negara, terutama nilai kebangsaan dan kerukunan.
Ia menilai, fenomena degradasi nasionalisme semakin terlihat dari melemahnya kepedulian masyarakat terhadap kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan kelompok tertentu.
“Ada degradasi nasionalisme yang harus kita sikapi. Banyak yang lebih memikirkan kelompoknya sendiri. ASN tidak boleh ikut terjebak. ASN harus menjadi teladan dalam menjaga keutuhan NKRI,” tegas Andang.
Menurut Andang, wawasan kebangsaan bukan hanya materi teori, tetapi bentuk kesadaran yang harus hadir dalam perilaku ASN sehari-hari.
Andang juga menyampaikan Indonesia berdiri bukan hanya karena kekayaan alamnya, melainkan karena kekuatan kebhinekaan, yang menjadi identitas luhur bangsa.
“Keanekaragaman ini bukan ancaman, tapi kekuatan besar. Kita harus merawatnya. ASN harus memahami Indonesia secara utuh. Yang paling pertama, pahami dulu diri sendiri sebagai bagian dari bangsa ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Andang menjelaskan bahwa setiap ASN wajib merawat bangsa sesuai kemampuan, kecerdasan, tugas, dan fungsinya baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Dalam kesempatan itu, Andang juga menyinggung capaian Kabupaten Ciamis yang kembali meraih Harmoni Award kategori terbaik kedua nasional dari Kementerian Agama, sebagai daerah dengan capaian kerukunan terbaik.
Meski demikian, Andang mengingatkan bahwa penghargaan bukan tujuan utama, melainkan indikator bahwa semangat toleransi di Ciamis berjalan baik.
“Peringkat itu hanya dampak. Yang penting implementasi di lapangan. Prestasi nasional ini momentum untuk kita tingkatkan lagi kinerja dan keharmonisan di lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Andang berharap para ASN memahami bahwa predikat tersebut mengandung tanggung jawab agar Ciamis tetap menjadi daerah yang rukun dan harmonis.
Andang juga memberikan tanggapan terkait bertambahnya jumlah penghayat kepercayaan di Kabupaten Ciamis.
Fenomena tersebut bukan hal yang perlu dipandang negatif, melainkan cerminan bahwa ruang kebebasan berkeyakinan kini semakin terbuka sesuai amanat undang-undang.
“Dulu kelompok penghayat memang tidak terlalu tampak karena belum terbuka seperti sekarang. Kini dilindungi haknya oleh undang-undang. Jangan lihat dari jumlahnya, tapi dari bagaimana keanekaragaman ini memperkaya Ciamis,” ujarnya.
Andang menambahkan prinsip mayoritas melindungi yang minoritas adalah bagian penting dari kehidupan berbangsa.
“Yang diatur itu kerukunan hidupnya. Kita semua punya amanat menjaga harmoni sesuai konstitusi,” tegasnya.
Andang mengingatkan pentingnya pembiasaan nilai keagamaan dan kebangsaan melalui kebijakan Bupati Ciamis tentang Salat Magrib Berjamaah dan Magrib Mengaji.
Pembiasaan tersebut bukan hanya rutinitas religius, melainkan ruang pembinaan karakter untuk mencetak ASN yang berintegritas.
“Ini ruang penguatan karakter. Jangan bosan menyampaikan pesan kebangsaan. Ulangi terus di apel pagi agar tertanam dalam diri pegawai,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Ciamis, R. Yadi Tisyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman ASN tentang kerukunan, keberagaman, serta ancaman penyalahgunaan narkotika yang dapat merusak struktur sosial.
“Materinya meliputi penguatan peran ASN sebagai perekat bangsa, strategi menjaga kerukunan, dan langkah pencegahan narkotika. Ini penting mengingat dinamika sosial di daerah semakin kompleks,” kata Yadi.
Edukasi tersebut diharapkan tidak berhenti pada tataran teori, tetapi diterapkan dalam layanan publik dan interaksi antar pegawai.
“Kami ingin ASN mampu menerapkan nilai kebangsaan dalam tugas sehari-hari. ASN adalah wajah negara yang paling dekat dengan masyarakat,” tegasnya.
Yadi menyebutkan kegiatan edukasi wawasan kebangsaan sebagai penguatan kolektif bagi ASN Ciamis dalam menjaga kebhinekaan, perekat sosial, dan pelindung harmoni di masyarakat.
“Kesbangpol Ciamis berkomitmen melanjutkan program-program pembinaan kebangsaan sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas daerah dan memperkuat identitas nasional,” pungkasnya. (Nay Sunarti)









