Dejurnal, Ciamis,- Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional dari tingkat daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Ciamis akan melaksanakan Kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Intelijen Komunitas pada Senin, 30 Juni 2025, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Kantor Kesbangpol Ciamis, Jl. Tentara Pelajar No. 9, Ciamis dan dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari aparat keamanan hingga perwakilan masyarakat.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Ciamis Dr. R. Yadi Tisyadi, S.E., M.Si., menegaskan pentingnya komunikasi sosial dalam membangun sistem kewaspadaan dini berbasis masyarakat.
“Melalui Komsos Intelijen, masyarakat tidak hanya dilibatkan sebagai objek, tapi juga sebagai subjek keamanan yang aktif berperan dalam menciptakan stabilitas wilayah. Ini adalah langkah preventif, kolaboratif, dan berkelanjutan,” tegasnya
Menurut Yadi kegiatan Komsos Intelijen yang digelar Kesbangpol Ciamis bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) merupakan bentuk penguatan peran masyarakat dalam menghadapi potensi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)terhadap stabilitas daerah dan nasional.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi:
* Diskusi interaktif antara aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan warga
* Pemaparan isu-isu strategis, seperti radikalisme, premanisme, perdagangan orang, serta konflik sosial
* Pelatihan singkat mengenai deteksi dini dan penanganan gangguan keamanan
* Edukasi kepada masyarakat agar lebih responsif terhadap potensi ancaman di lingkungan sekitar
Diungkap Yadi, kegiatan tersebut memiliki tiga tujuan utama yaitu meningkatkan literasi keamanan masyarakat terhadap isu-isu strategis yang berkembang, mempererat sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat sipil serta mendorong partisipasi aktif warga ddalam mendeteksi dan mencegah potensi konflik atau gangguan keamanan di tingkat lokal.
“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penerima informasi. Ketika warga ikut serta, upaya menjaga ketertiban akan lebih efektif dan cepat,” tambahnya.
Yadi menjelaskan Komsos Intelijen bukan hanya forum diskusi tapi bagian dari sistem keamanan berbasis komunitas.
“Kegiatan ini telah rutin digelar di berbagai daerah seperti Ciamis dan Bali karena terbukti memberikan manfaat langsung, antara lain, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu strategis, memperkuat jaringan komunikasi dan kepercayaan antara warga dan aparat, mendorong keaktifan masyarakat dalam pelaporan dini gangguan keamana, membangun rasa memiliki terhadap keamanan wilayah, dan menjadi dasar pengambilan kebijakan yang tepat dan faktual,” paparnya
Kesbangpol Ciamis juga menyiapkan strategi untuk mendorong keterlibatan masyarakat secara berkelanjutan, antara lain:
1. Menggandeng mitra strategis, seperti Polres, Kodim, BIN, Brimob, Kejaksaan, serta FKDM
2. Menggunakan pendekatan kultural dan lokal, pesan disampaikan lewat bahasa daerah, seni, dan tradisi lokal
3. Mengangkat isu yang relevan dan dekat dengan warga, seperti hoaks, kenakalan remaja, dan perpecahan sosial
4. Membuka ruang dialog yang aman dan inklusif
5. Memberikan insentif sosial, seperti penghargaan dan apresiasi simbolik
6. Memanfaatkan teknologi dan media sosial seperti grup WhatsApp RT, video pendek, dan infografik edukatif
Yadi menekankan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas wilayah tidak bisa hanya bergantung pada aparat pemerintah dan keamanan. Partisipasi warga adalah garda depan dalam menjaga ketertiban.
“Ketika warga peka, sigap, dan bersuara itulah kunci pencegahan dini yang sesungguhnya. Komsos ini bukan sekadar program, tapi upaya membangun budaya deteksi dini secara kolektif,” pungkasnya.
(Jepri Tio & Nay Sunarti)