Ciamis, deJurnal – Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. Herry Darmawan menegaskan bahwa bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pembangunan jaringan irigasi yang dikucurkan pemerintah pusat ke Kabupaten Ciamis harus dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan secara maksimal oleh petani agar berdampak nyata pada peningkatan produksi.
Hal tersebut disampaikan Herry Darmawan dalam kegiatan Menyongsong Musim Tanam 2026 bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis, Pupuk Indonesia, dan BBWS Citanduy yang digelar di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Jumat (19/12/2025).
Menurut Herry, sektor irigasi dan alsintan menjadi fokus utama perjuangannya di DPR RI karena selama puluhan tahun banyak lahan pertanian di daerah yang tidak produktif akibat keterbatasan sarana pendukung.
“Irigasi dan alsintan ini dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit. Kalau dirawat dan dimanfaatkan dengan baik, manfaatnya akan berkelanjutan dan menjadi dasar program lanjutan di tahun berikutnya,” ujar Herry.
Ia mengungkapkan, melalui dukungan BBWS Citanduy, sejumlah lahan pertanian di Ciamis yang sebelumnya hanya mengandalkan hujan kini mulai mendapatkan suplai air yang lebih stabil, sehingga berpeluang meningkatkan indeks pertanaman.
“Saya melihat langsung sawah yang sempat berubah menjadi kebun karena kekeringan, kini bisa kembali ditanami setelah ada irigasi,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya mengapresiasi konsistensi Ir. H. Herry Darmawan dalam memperjuangkan bantuan pertanian bagi petani Ciamis, khususnya alsintan yang dinilai sangat membantu transformasi pertanian daerah.
“Atas nama pemerintah daerah dan para petani, saya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya. Bantuan alsintan ini sudah beberapa kali diterima dan manfaatnya sangat dirasakan,” kata Bupati.
Herdiat menegaskan bahwa alsintan bukan sekadar bantuan, melainkan sarana strategis untuk mendorong petani agar beralih ke pola pertanian modern berbasis teknologi.
“Alsintan harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan tenaga kerja. Petani harus mulai bertani lebih profesional agar mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus meningkat,” tegasnya.
Herdiat mengingatkan bahwa peluang pasar hasil pertanian di Ciamis sangat besar, namun hanya dapat dimanfaatkan jika petani mampu menjaga kualitas produksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Ape Ruswandana SP., melaporkan bahwa bantuan yang disalurkan pada tahun 2025 merupakan bagian dari upaya peningkatan produktivitas lahan dan penambahan indeks pertanaman guna memperkuat ketahanan pangan daerah.
Adapun bantuan alsintan yang disalurkan meliputi 255 unit hand sprayer, 10 unit pompa air, dan 3 unit rice transplanter, yang diberikan kepada 118 kelompok tani di 76 desa pada 19 kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Selain itu, sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025, BBWS Citanduy telah melaksanakan rehabilitasi 52 unit jaringan irigasi tersier di Kecamatan Purwadadi.
Ape menambahkan bahwa prioritas pembangunan pertanian Kabupaten Ciamis tahun 2026 diarahkan pada pengembangan pertanian organik, sejalan dengan visi menjadikan Ciamis sebagai kabupaten organik, yang direncanakan mulai diluncurkan pada tahun 2026. (Nay Sunarti)















