Dejurnal.com, Bandung – Wakil Ketua DPR RI, Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.A.P., menghadiri acara pembagian raport santri di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Manik, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Selasa (23/12/2025).
Kehadiran legislator asal Jawa Barat tersebut tidak hanya untuk memotivasi para santri, tetapi juga membawa misi lingkungan dengan menyerahkan 3.000 bibit pohon alpukat dan mahoni.
“Pesantren harus menjadi pelopor kelestarian lingkungan. Setiap pohon yang ditanam oleh tangan para santri adalah sedekah jariyah yang oksigennya akan dihirup oleh generasi mendatang,”Ungkap Kang Cucun.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum DPP PKB itu secara resmi menyerukan Gerakan Nusantara Menanam dengan tagline “Hijaukan Lingkungan, Selamatkan Masa Depan” Bibit-bibit pohon tersebut dibagikan kepada para santri dan wali santri untuk ditanam di lingkungan Gunung Manik Ponpes Darussa’adah.

“Hari ini, selain merayakan keberhasilan akademik para santri melalui pembagian raport, kita juga menitipkan amanah berupa bibit pohon. Saya ingin para santri menjadi pelopor pelestarian alam,”harapnya.
Lebih lanjut Kang Cucun menyampaikan,”Menanam bukan sekadar menaruh bibit di tanah, tetapi kita sedang menanam masa depan. Gerakan Nusantara Menanam ini merupakan sebuah inisiatif ekologis untuk mengatasi deforestasi dan bencana alam melalui penanaman pohon secara masif, dimulai dari kita untuk masa mendatang,”katanya di hadapan ratusan wali santri.
Pemilihan bibit pohon alpukat dan mahoni memiliki tujuan strategis. Pohon mahoni berfungsi sebagai pohon peneduh dan penyerap polutan yang kuat untuk wilayah perbukitan Gunung Manik, sementara pohon alpukat diharapkan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat melalui hasil buahnya di masa mendatang.
“Kita ingin Gerakan Nusantara Menanam ini masif dilakukan. Jika lingkungan hijau, maka udara akan bersih dan sumber mata air di Pacet ini akan terjaga. Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menyelamatkan masa depan dari ancaman krisis iklim,” tegas Kang Cucun.
Cucun juga berpesan kepada para wali santri agar bibit yang diberikan tidak hanya ditanam, tetapi dirawat hingga besar. Menurutnya, sinergi antara pendidikan agama di pesantren dan kesadaran lingkungan akan menciptakan generasi yang berakhlak mulia sekaligus peduli terhadap semesta.
“Para santri di Ponpes Darussa’adah dan wali santri adalah garda terdepan dalam merawat bibit-bibit ini hingga besar nanti. Jika lingkungan kita hijau, udara bersih, dan air terjaga, maka kualitas hidup masyarakat pun akan meningkat,” lanjut Kang Cucun.
Kegiatan ini ditutup dengan penanaman secara simbolis oleh Kang Cucun bersama para santri dan wali santri di area hijau pesantren sebagai tanda dimulainya gerakan penghijauan serentak nusantara menanam. (**AR)













