Ciamis, Dejurnal,- Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis terus memperkuat transformasi digital pembelajaran di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui pendampingan pemanfaatan Panel Interaktif Digital (PID).
Program tersebut dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus mewujudkan pemerataan akses teknologi pendidikan di SMP.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Ciamis, Aris Gunanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan digitalisasi pembelajaran merupakan kebijakan strategis pemerintah yang harus diimplementasikan secara optimal oleh sekolah.
“Yang paling utama adalah memastikan pembelajaran di sekolah dapat berjalan sebaik-baiknya sesuai harapan pemerintah. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pemerataan sistem pembelajaran, sehingga semua sekolah mendapatkan kesempatan yang sama,” ujar Aris saat ditemui di kantornya, Senin (29/12/2025)
Menurutnya, selama ini perangkat pembelajaran digital canggih hanya dimiliki sekolah tertentu. Melalui program tersebut, pemerintah memastikan seluruh SMP baik negeri ataupun swasta memperoleh fasilitas yang sama, sehingga tidak terjadi kesenjangan kualitas pembelajaran antar sekolah.
Aris menjelaskan, keberhasilan program Panel Interaktif Digital tidak hanya bergantung pada ketersediaan alat, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia, khususnya guru. Oleh karena itu, Disdik Ciamis menggandeng Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP/BPPMP) untuk memberikan pendampingan teknis kepada sekolah.
“Alat elektronik membutuhkan proses adaptasi. Karena itu kami meminta bantuan BPMP untuk memberikan pelatihan penggunaan PID, agar sekolah benar-benar siap memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar,” jelasnya.
Aris menambahkan, pada tahap awal, pelatihan tingkat provinsi di Bandung hanya diikuti oleh perwakilan beberapa sekolah.
“Untuk memastikan seluruh sekolah memperoleh pemahaman yang sama, kemudian dilaksanakan pelatihan lanjutan dan pengimbasan bagi sekolah-sekolah yang belum terjangkau,” imbuhnya.
Lebih lanjut Aris menuturkan Panel Interaktif Digital memiliki berbagai fungsi yang mendukung pembelajaran modern. Selain menggantikan papan tulis konvensional, perangkat tersebut memungkinkan guru dan siswa mengakses materi pembelajaran digital secara langsung.
“PID bersifat multifungsi. Bisa digunakan untuk menulis seperti whiteboard, mengakses materi dari Google, Google Drive, maupun sumber belajar lainnya. Semua sudah terintegrasi dalam satu perangkat,” terangnya.
Dikatakan Aris saat ini, setiap SMP umumnya menerima satu unit PID yang ditempatkan di ruang multimedia dan digunakan secara bergantian oleh siswa.
“Ke depan, kami berharap jumlah perangkat dapat terus ditingkatkan agar pemanfaatannya semakin optimal di setiap kelas,” katanya.
Dari sisi infrastruktur, Aris menyebutkan sebagian besar SMP di Kabupaten Ciamis telah memiliki jaringan listrik dan internet yang memadai. Dari sekitar 135 SMP, hampir seluruhnya telah mampu mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis digital.
“Jika ada kendala, biasanya bukan karena tidak adanya jaringan internet, tetapi keterbatasan daya listrik. Hal ini terus kami koordinasikan agar dapat ditingkatkan,” ungkapnya.
Untuk perawatan perangkat, PID masih berada dalam masa garansi selama satu tahun. Selama masa tersebut, sekolah dapat langsung melaporkan apabila terjadi kendala teknis.
Aris mengakui meski manfaatnya besar terdapat tantangan dalam implementasi, terutama terkait kesiapan dan budaya digital guru.
“Guru harus terus belajar. Jangan sampai hanya guru tertentu yang bisa menggunakan alat ini. Semua guru mata pelajaran harus mampu memanfaatkan Panel Interaktif Digital dalam pembelajaran,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran guru sebagai penyaring informasi bagi peserta didik di tengah derasnya arus digital. Guru dituntut untuk lebih siap, memahami materi terlebih dahulu, dan mengarahkan penggunaan teknologi secara bijak.
Aris mengaku telah mencoba langsung penggunaan Panel Interaktif Digital dan menilai perangkat tersebut sangat membantu proses pembelajaran.
“Sekolah terbantu, guru terbantu, dan pembelajaran menjadi lebih menarik. Ini adalah bagian dari perkembangan teknologi yang tidak bisa kita hindari,” tuturnya.
Melalui pendampingan berkelanjutan dan keterlibatan aktif pengawas sekolah, Aris optimistis digitalisasi pembelajaran SMP akan berjalan merata dan berkelanjutan, sekaligus mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis. (Nay Sunarti)













