• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Senin, Agustus 18, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Pulau Cinta Ikon Wisata Situ Patengan

bydejurnalcom
Sabtu, 15 Februari 2020
Reading Time: 2 mins read
ShareTweetSend

Situ Patengan merupakan obyek wisata alam favorit di Kabupaten Bandung. Sebagian orang ada yang menyebut “Situ Patenggang” dan ada yang menyebut “Situ Patengan”. Konon untuk masalah penyebutan tersebut keduanya sah-sah saja, karena dari kedua penyebutan nama itu masing-masing memiliki makna dan filosofi.

Ditengah danau atau situ Patengan ada sebuah daratan yang diberi nama Pulau Sasaka yang kemudian lebih populer dengan sebutan Pulau Cinta. Legenda menceritakan, zaman dahulu kala ada sepasang kekasih memadu cinta di pulau tersebut. Kedua kekasih itu bercengkrama, berkejar-kejaran, bersembunyi dan saling mencari.

BacaJuga :

Meriah! Jalan Sehat RT 02 RW 02 Dusun Panyingkiran Warnai Puncak HUT RI ke-80

3 Orang Terpilih Menjadi Direksi Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut Dilantik Oleh Bupati ‎

Bupati Ciamis Ikut Menari Lagu Maumere Bersama Padus Qadhisia MAN Darussalam

Dalam bahasa Sunda arti kata saling mencari itu sama dengan “pateangan-teangan”. Dari kata pateangan-pateangan itulah lahir penyebutan atau pelafalan kata “patengan” . Dari sanalah asal-usul nama Patengan atau Patenggang (Patarenggang=Sunda).

Sejumlah leteratur menyebutkan, sejak tahun 1920 Situ Patenggang sudah banyak dikenal orang. Terutama dari kalangan orang Eropa. Bahkan mereka sampai membangun bungalau atau vila untuk tempat beristirahat,dan hingga kini bungalau-bungalau tersebut masih berdiri kokoh.

Sekarang, kawasan wisata Patenggang lebih lengkap lagi dengan hadirnya wahana wisata Glamping Lakeside,tempat kemping elit dengan layanan ala hotel berbintang. Karena di tenda-tenda itu sudah tersedia bad, handuk bersih, air hangat, toilet, bahkan ketika penghuni kemah pengen makan minum tinggal naik saja ke atas bahtera yang tangguh “berlayar” di “samudra” kebun teh yang diberi nama “Pinisi Resto”. Disana tersedia berbagai menu makanan. Sambil makan di atas gladak bahtera, sambil menikmati keindahan alam Patenggang by night (Patenggang diwaktu malam). Luar biasa indahnya. Sejauh mata memandang terlihat beriak air danau yang bening tak bergeming seakan tak mau beranjak mengawal Pulau Cinta yang sakral dan dikeramatkan oleh sejumlah kalangan masyarakat Patenggang, yang menginginkan kearifan lokal Patenggang tidak terusik.

“Kami tidak ingin kearifan lokal Patenggang di usik. Harapan kami biarkan Situ Patenggang itu lestari, biarkan situ Patenggang manfaat bagi masyarakat,jangan sampai Pulau Sasaka dieksplorasi karena tempat itu keramat buat kami,”ujar Dadang Muhtar, pengelola obyek wisata Situ Patenggang, kepada penulis.

Dan kenyataannya memang demikian, keberadaan Pulau Sasaka atau Pulau Cinta tidak akan di usik oleh pengembang karena Pulau Cinta merupakan ikon Situ Patenggang yang keberadaannya harus tetap terjaga dan lestari.

“Yang saya tahu Pulau Sasaka atau Pulau Cinta itu adalah warisan alam. Kita tidak akan mengganggu Pulau Cinta. Kita tak menyentuh itu. Justru Pulau Cinta itu akan menjadi ikon Patenggang yang harus dipertahankan. Perahu atau Pinisi Resto ini sengaja dibangun dengan menghadap Pulau Cinta. Dan ini meningkatkan tema dari lokal . Tema lokalnya apa? Ya, itu tadi, warisan kearifan lokal. Kalau kita berbicara warisan, warisan alam ini harus dipertahankan.” Kata Hong Ming,manager Glamping Lakeside.

Memang sejak awal pihak pengembang sudah memikirkan bahwasanya kawasan wisata Patenggang harus maju dan berkembang tanpa harus merusak lingkungan dan kearifan lokal.

“Jadi kalau ada indikasi kita akan merusak, melakukan eksplorasi, itu salah sekali. Malah kita mengangkat perekonomian. Tenda kita juga sistemnya digantung. Jadi serapan air tetap masuk. Pembuangan air kotor ada, jadi tidak mengganggu ekosistim,tidak mengganggu keberlangsungan hayati. Sejak awal hal itu sudah kita pikirkan,” jelas Hong Ming.

Pihaknya berkomitmen, pihaknya akan menjaga dan memberdayakan Pulau Sasaka.”Jadi masalah Pulau Sasaka atau Pulau Cinta, mari kita jaga dan berdayakan karena Pulau Sasaka itu merupakan ikon daya tarik Patenggang.” Tandasnya.

(Lili Guntur)***

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Ketua BTPB Tolak Kepsek Ruslag SDN Karawang Kulon III Poponcol

Next Post

Bupati Lantik Pengurus Kadin Garut Periode 2020-2025

Related Posts

Menikmati Rafting di Sungai Palayang Pangalengan
deWisata

Menikmati Rafting di Sungai Palayang Pangalengan

Senin, 18 Agustus 2025
WK HIPPSI Firman Bersyukur Atas Anugerah Kemerdekaan
Kalam

WK HIPPSI Firman Bersyukur Atas Anugerah Kemerdekaan

Senin, 18 Agustus 2025
Ribuan Warga Padati Lapangan Desa Girimulya Meriahkan Lomba dan Seni Budaya  HUT RI ke-80
GerbangDesa

Ribuan Warga Padati Lapangan Desa Girimulya Meriahkan Lomba dan Seni Budaya HUT RI ke-80

Senin, 18 Agustus 2025
Meriah! Jalan Sehat RT 02 RW 02 Dusun Panyingkiran Warnai Puncak HUT RI ke-80
deNews

Meriah! Jalan Sehat RT 02 RW 02 Dusun Panyingkiran Warnai Puncak HUT RI ke-80

Senin, 18 Agustus 2025
3 Orang Terpilih Menjadi Direksi Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut Dilantik Oleh Bupati  ‎
deBisnis

3 Orang Terpilih Menjadi Direksi Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut Dilantik Oleh Bupati ‎

Senin, 18 Agustus 2025
Bupati Ciamis Ikut Menari Lagu Maumere Bersama Padus Qadhisia MAN Darussalam
deNews

Bupati Ciamis Ikut Menari Lagu Maumere Bersama Padus Qadhisia MAN Darussalam

Senin, 18 Agustus 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Andrianto (kiri) saat bersama Siti Mamduhah, Ketua DKKG Kang Jiwan dan salah satu legislator Garut Syamsudin saat berziarah ke makam Raden Tumenggung Ardikusumah di Astana Kalong, bebebrapa waktu lalu.

Kini, Makam Raden Tumenggung Ardikusumah di Astana Kalong Garut Banyak Diziarahi Tokoh Masyarakat

Sabtu, 22 Juli 2023
Kolase : Pekerjaan Proyek Irigasi Cipalasari.

Hasil Uji Lab Pasir Merah Tak Bagus, Dinas PU Kabupaten Sukabumi Patut Evaluasi Proyek Irigasi Cipalasari

Rabu, 1 September 2021

KabarDaerah

Bandeng Presto Berjamur Di BPNT, Pendamping Bansos Pangan RL Akui Kelalaiannya

Rabu, 23 September 2020
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Riki Ganesa (tengah).

Anggota DPRD Kabupaten Bandung Riki Ganesa : Pembangunan Infrastruktur di Perbatasan Harus Gencar Dilakukan

Senin, 28 April 2025

26 Kepala Desa Studi Banding ke Bali, Ini Komentar Praktisi Pemerintahan

Rabu, 28 Oktober 2020

Hari ke 5 PSBB Purwakarta, Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Covid 19

Minggu, 10 Mei 2020

SMPN 1 Purwakarta Dapat Bantuan Wastafel Dari DPC Projo

Selasa, 2 Juni 2020

H. Alan Partimbang Ajak Semua Elemen Masyarakat Garut Jaga Kondusifitas

Kamis, 4 Juni 2020

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste