Dejurnal.com, Bandung – Pemberian nama Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di Nata (RSUD) di Soreang, membuat Bupati Bandung terpilih, Dadang Supriatna turut bangga. Apa alagi pemberian nama tersebut telah melalui hasil pertimbangan.
Sayangnya dalam pemberian nama Otista, ahli waris dari keluarga Pahlawan Nasional asal Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung ini tidak dilibaatkan. Hal ini disayangkan Dadang Supriatna.
“Saya sangat bangga dengan nama Rumah Sakit Oto Iskandar Di Nata. Namun saya menyayangkan kenapa ahli warisnya tidak dilibatkan sama sekali, termasuk pada saat peresmiannya pun tidak diundang? Ini kan menjadi suatu pertanyaan,” ungkap Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, Kamis (4/2/2021).
Kalau kita menggunakan nama pahlawan untuk sebuah gedung, menutur Kang DS, (sapaan akrab Dadang Supritma), minimal ahli warisnya ini mengetahui atau memohon izin untuk menggunakan namanya.
“Ini kan sangat disayangkan ahli warisnya tidak mengetahui sama sekali. Mungkin nanti saya akan silaturahmi dengan ahli waris Oto Iskandar Di Nata,” kata Kang DS.
Kang DS pun menilai, peresmian RSUD Otista itu seolah dipaksakan karena gedungnya belum bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
“Termasuk soal ejaan huruf yang salah dari nama Oto Iskadar Di Nata. Jadi perlu dikaji ulang lagi oleh Pemkab Bandung, termasuk mengenai ejaan hurufnya. Padahal kan sebuah nama itu sangat berarti, termasuk bagi keluarga ahli waris terkait ejaan nama Oto Iskandar Di Nata,” ujar Kang DS.
Sebelumnya diberitakan, penulisan nama RSUD Otto Iskandar Dinata dipertanyakan oleh pemangku kepentingan dari nama Pahlawan Nasional berjuluk Si Jalak Harupat itu.
Selain salah dalam penulisan, pihak pemangku kepentingan pun merasa tak pernah dilibatkan dalam penamaan gedung rumah sakit yang baru saja diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang M Naser tersebut.
Termasuk dari keluarga ahli waris Oto Iskanda Di Nata tidak tahu menahu karena tidak ada komunikasi sama sekali antara Pemkab Bandung dengan keluarga ahli waris.
Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, dalam penulisan nama RSUD Otista tersebut, “OTTO ISKANDARDINATA” sebenarnya tidak tepat. Karena berdasarkan berbagai literatur sejarah dan pengakuan ahli waris dari Pahlawan Nasional itu nama yang benar adalah “Oto Iskandar Di Nata”. ***di