Dejurnal.com, Ciamis – Proyek penanganan longsoran wilayah Ciamis Kuningan atau tepatnya di Kawali diduga tidak sesuai spesifikasi, pasalnya pekerjaan yang sedang dilaksanakan tersebut sudah kembali terlihat runtuh.
Penelusuran di lapangan bersama LSM KMPI dan media dinamika di beberapa lokasi pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan disinyalir tidak maksimal dengan adanya titik yang runtuh, namun belum diketahui faktor penyebabnya.
“Ada beberapa titik pekerjaan yang patut juga diduga tidak sesuai RAB, yaitu pekerjaan bahu jalan dimana mutu beton patut dipertanyakan,” ujar Ketua LSM KMPI, Domo.
Terkait hal itu, Humas PJN III / PPK 3.1, Asep Supriadi ketika dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan bahwa untuk penanganan kegiatan ini yaitu paket longsoran di BTS 157+500, dan juga di BTS 144+500 Wil. Ciamis sudah di lakukan dengan pengawasan baik dari PJN sendiri maupun dari konsultan.
“Namun hasilnya seperti yang saudara lihat, padahal jumlah anggarannya cukup besar yaitu Rp 10.957.837.500,” ujarnya.
Lanjut Asep, penanganan longsoran ini bukan hanya berlokasi di sini saja, akan tetapi ada titik di wilayah Garut juga yaitu di BTS 171+835 dan BTS 175+200, tepatnya berlokasi di daerah Pameungpeuk – Cibalong.
“Dalam hal penanganan longsoran khususnya yang berlokasi di wilayah Kawali itu adalah dalam pengawasan kami,” terangnya.
Untuk wilayah Garut sudah masuk ke area PPK 3.3 dan seperti yang kita saksikan adanya pekerjaan yang sudah ambruk. “Kami sudah meminta kepada pihak pelaksana agar di perbaiki kembali dan itu masih tanggung jawab pelaksana berhubung waktu masih ada dan harus di laksakan sesuai spek,” tandasnya.
Asep meminta kepada rekan-rekan pers untuk turut berperan serta mengawasi pekerjaan tersebut mengingat pihak PJN juga punya keterbatasan.
“Sementara demikian yang bisa kami sampaikan,” pungkasnya.***Red/Tio