Dejurnal.com, Bandung – Dampak pandemi hampir dua tahun sangat luar biasa terhadap terpuriknya perekonomian warga. Ini menjadi perhatian semua pihak termasuk anggota DPRD.
Salah satunya Toni Permana, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Nasden ini berharap Pemkab Bandung harus fokus menangani dampak covid 19 di sektor ekonomi.
Penanganan dampak covid menurut Toni tidak sekedar penyembuhan atau antisivasi virusnya, tetapi juga isu ekonominya, jangan sampai mengkibatn banyak pelaku usaha, termasuk UMKM yang gulung tikar.
“Selama ini anggaran untuk penanganan dampak covid cukup besar, tetapi alokasi terbesar untuk memgantisipasi penyebaran virusnya, sementara bagi sektor ekonomi relatif tidak muncul, padahal, pada skema anggaran untuk kegiatan ekonomi selalu ada, ” ujar Toni di Soreang, Rabu (10/8/2020).
Menurut Toni, berbeda dengan dana desa (DD), alokasinya jelas. “Misalnya 40% untuk bantuan langsung tunai (BLT), biar masyarakat bisa bertahan hidup, meskipun sementara, ” imbuhnya.
Di APBD, terang Toni, tidak jelas berapa persen anggaran untuk mensuport UMKM yang mati karena terdampam covid 19. Hal ini, katanya menjadi potensi persoalan, yang harus segera diantisipasi.
Pada anggaran perubahan Dinas sosial (Dinsos) dan Dinas Industri, Perdagangan (Disperindag), Toni berharap memiliki program yang membantu para UKM atau pengusaha kecil, khususnya yang terdampak wabah global tersebut.
Menurut Toni, sejak awal untuk penanganan COVID-19 DPRD terus mendorong, tapi hanya Bupati dan OPD yang dilibatkan sedangkan DPRD tidak.
Sebagai anggota Badan Anggaran, Toni berjanji saat pembahasan anggaran perubahan, pihaknya akan medorong beberapa dinas terkait untuk fokus menangani sektor ekonomi pasca pandemi, agar lebih maksimal. *** Sopandi