Dejurnal.com, Cianjur – Peristiwa ambruknya dinding Basemen Ciplaz Cipanas Plaza banyak menuai sorotan dari berbagai elemen masyarakat Cipanas- Cianjur tak terkecuali dari orang nomor satu di Kabupaten Cianjur, pasalnya ambruknya dinding tersebut menutupi aliran sungai sehingga menyebabkan luapan air sungai imbasnya Kp. Balakang yang tepat berada di belakang Gedung Ciplaz terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Kekecewaan warga Kampung Balakang semakin bertambah manakala pihak Pengelola Ciplaz sejak Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Nopember 2022 sampai saat ini belum ada kepastian ganti rugi serta pihak mana yang harus bertanggung jawab atas kerugian Materi yang di derita Warga Kp. Balakang RT. 01/06 Desa Sindanglaya Kec. Cipanas Kab. Cianjur, hal itulah yang menjadi perhatian dari berbagai pihak.
Bupati Cianjur H. Herman Suherman tak banyak berkomentar ketika diminta tanggapan terkait musibah banjir tersebut.
“Itu kan bukan proyek pemerintah, pihak ketiga, saya no coment itu, mereka yang mengerjakan,” ujarnya singkat saat ditemui di acara kegiatan Pelatihan dan Penggalangan Kader salah satu Partai di Cipanas, Senin (15/11/2022).
Sementara itu, Camat Cipanas Firman Edi, S. STP., M. Si. saat ditemui di lokasi yang sama, memberikan tanggapan terkait banjir Kp. Balakang.
“Memang terkait dengan adanya kemusibahan ini, pihak dari Ciplaz ada pertanggung jawaban dari sisi dampak akibat ambruknya dinding itu, cuman sampai saat ini kami belum ketemu langsung dengan pihak management, kewenangan kami mengingatkan saja dan mencari tahu, pasca bencana ini apapun isi pertanggung jawaban siapa yang bertanggung jawab apakah pihak management atau pengembang,” tutur Camat.
Terpisah, Kepala Desa Sindanglaya Nyanyang Kurnia Sanusi mengatakan bahwa pihaknya sedang mengusahakan yang terbaik untuk warganya yang terkena dampak banjir.
“Kita sedang mengusahakan yang terbaik untuk berbagai pihak terutama untuk warga yang terkena dampak langsung,” ujarnya.
Menurut Kepala Desa Sindanglaya, penyebab ambruknya dinding itu karena saluran air tak beres. “Walhasil tersendat hingga meluber dan menghancurkan dinding,” Pungkas Kades.***(Rik/Ark)