Dejurnal.com, Garut – Dalam rangka pengawasan berita bohong / hoaks dan ujaran kebencian (Hate Speech) pada Pemilu Serentak Tahun 2024, Bawaslu (Badan Pengawasan Pemilihan Umum) Kabupaten Garut gelar Fasilitas Penyelenggaraan Tahapan Pemilu, bertempat di Kampung Sampireun Resort, Jln. Samarang-Kamojang, Kec. Samarang, Garut, Selasa (13/12/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Bawaslu Garut Dr Hj Ipah Hafsiah, SE, M.M, M.Si, Iim Imron, SE Anggota Bawaslu Garut dan Dr. Dadan Firdaus, M, Ag sebagai narasumber.
Ketua Bawaslu Garut Hj Ipah Hafsiah, SE, M.M, M.Si, mengatakan hari ini dari media kita undang untuk hadir pada acara ini kegiatan sosialisasi pengawasan berita bohong / hoak yaitu Fasilitas Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024 dari berbagai media yang ada di Kabupaten Garut.
“Alhamdulillah bisa hadir tujuanya adalah untuk peningkatan pengawasan parsitipatif, karena kita sejatinya Bawaslu hari ini lebih menekankan kepada pencegahan tentunya metode metode pencegahan, pengawasan parsitipatif,” ujarnya
Ipah menjelaskan, disamping pengawasan parsitipatif, juga kita ada sosialisasi dan kita sudah melakukan MoU dengan berbagai pihak yaitu salah satunya dengan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Garut yaitu dengan universitas, IP, STHG dan STIE Yasa Anggana begitu pun dengan forum kewaspadaan masyarakat dini di Kabupaten Garut.
“Selain itu sudah ada kerjasama juga dengan forum disabilitas juga dan forum kerukunan antar umar beragama itu sudah ada MoU itu untuk lebih meningkatkan dipengawasan parsitipatif dan sosialisasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ipah mengatakan pihaknya sudah lakukan yaitu terhadap pemilih pemula kita sudah hitung secara maraton pada kemarin mensosialisasikan tentang regulasi bagaimana supaya meminimalisir pelanggaran ketika disemua tahapan pemilu terutama nanti di tahapan kampanye.
“Terkait dengan berita bohong atau hoax makanya hari ini itu dihadirkan rekan rekan media untuk mengikuti kegiatan hari ini nanti ada saran atau masukan untuk mengantisipasi hal hal berita bohong baik untuk malalui media cetak atau media online,” terangnya
“Bawaslu tidak bisa sendiri tapi ketika mengawasi ini aja logikanya dibawaslu itu secara jumlah atau kuantitas kita terbatas untuk mengawasi semua tahapan, makanya kita ada strategi yang dibangun adalah pengawasan parsitipatif, salah satunya strategi pengawasan untuk kerjasama dengan media baik media online ataupun cetak,” tandasnya.***(Udg)
