Dejurnal.com, Sukabumi – Salah satu kelompok tani (poktan) di Kabupaten Sukabumi masih sabar menunggu bantuan ternak yang berasal dari aspirasi salah satu legislator.
Informasi yang diperoleh dari Poktan SH di Bantargadung, pihaknya sedang menunggu niat baik dari salah satu anggota legislatif Kabupaten Sukabumi yang mengeluarkan program pokok pikiran rakyat atau yang sering di sebut dengan Pokir.
“Kita salah satu yang direkomendasikan untuk mendapatkan sejumlah domba dengan katagori sebagaimana hasil dari berbagai pertemuan melalui bimtek yang di laksanakan di berbagai tempat yang sudah di lakukan sebelum turun anggaran,” ujar Ketua Poktan SH.
Namun kemudian, pengurus poktan ini merasa kecewa, karena baru kali ini program yang dianggap tidak sesuai dan sangat jauh api dari panggangnya.
“Jika dilihat dari nominal uang sangat besar akan tetapi kami para ketua kelompok itu hanya mendapatkankan 6 ekor domba. itu pun dengan domba lokal tidak sesuai dari standarisasi waktu di lakukan monev,” tandasnya.
Keluhan itu muncul, berawal dari adanya kejanggalan saat uang masuk rekening Poktan senilai Rp 90 juta itu, lalu dari pengusung program mengarahkan untuk mentransfer ulang ke salah satu rekening
“Keterangannya di transferkan untuk dibelanjakan hewan ternak, akan tetapi hampir dengan setengah bulan dari perjalanan tersebut tidak ada kabar beritanya, baru setelah pengurus poktan SH mempertanyakan kepada unsur terkait ada reakai.
“Dikirimlah enam ekor domba, dan itu pun tidak sesuai speknya,” tandasnya.
Menyikapi kondisi ini Ketua Poktan SH menandaskan, pihaknya merasa dijadikan objek untuk memindahkan uang saja dari pemerintah untuk dimiliki dan dikuasai oleh segelintir orang tertentu agar terhindar dari segala kemungkinan, maka program ini menjadi jembatan.
“Ironisnya ini lagi, program ini bukan untuk satu atau dua poktan, namun kurang lebih ada 10 kelompok tani, jika dinilai dan dihitung harga per ekor domba lokal sampai Rp 1 juta,” ungkapnya.***Aldy