Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB H. Uya Mulyana mengawali reses Masa Sidang III Tahun 2022 di titik pertamanya di gedung serba guna Desa Cogondewah Hilir, Kecamaatan Margaasih, Selasa (28/7/2022).
Reses kali ini selain dihadiri unsur muspika, camat dan kepala desa, H. Uya sengaja mengundang Pengurus MWC, Ranting NU Muslimat dan Patayat, untuk memberi masukan terhadap visi misi bupati terkait dengan program insentif guru ngaji yang dalam teknisnya ada “kegagalan”.
Mengenai insentif guru ngaji, kata H. Uya kenapa ada kegagalan. “Dalam artian banyak yang mengundurkan diri katika harus mengajar ngaji di sekolah, ” katanya.
Menurut H. Uya, guru ngaji itu sebetulnya bukan profesi, tetapi pengabdian.” Namun, ketika mereka sudah daftar dan terverifikasi untuk nendapat insentif, mereka dituntut harus ngajar di SD dan SMP sehingga banyak yang mengundurkan diri, ” imbuhnya.
Ia menjelaskan, mereka yang mungundurkan diri itu dengan berbagai alasan, ada yang punya bayi, ada yang usia susah ujur, punya pekerjaan tetap yang tidak bisa ditinggalkan. dll.
Sehingga, lanjut H. Uya harus ada partisipasi dari pemerintah agar guru ngaji yang ada di tiap-tiap daerah yang mengajar di sekolah di rumah, madrasah, mushola atu masjid tetap mendapatkan insentif.
“Bukan gaji, tapi insentif. Kalau insentif mau tidak mau harus bersifat hibah. Kita nanti melihat insentif guru ngaji ini supaya jadi hibah. Baik hibah ke Forum Guru Ngaji, ke BAZNAS, atau ke Kemenag. Sehingga mereka yang mengajar di sekolah, di madrasah, di rumah, di mushola maupun di Masjid mereka tetap mendapat insentif, ” kata H. Uya.
H. Uya berharap ini bisa ada regulasinya. “Seperti apa regulasinya nanti akan dibahas di Komisi D dan Kesra,” jelasnya.
Selain tentang insentif guru ngaji, dalam kesempatan itu juga H. Uya menyampaikan program Bupati Bandung pinjaman dana bergulir dan pelatihan bagi warga.
Sementara itu, Kepala Desa Cigondewah Hilir yang Syaiul Huda yang hadir peda reses tersebut berharap agar reses ini benar-benar dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasi.
Ia pun berharap segala aspirasi yang disampaikan warga dapat terserap oleh anggota dewan dan direalisasikan oleh eksekutif.
Salah satu yang diaspirasikan warga yaitu perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 100 meter, yang pengajuan telah beberapa kali disampaikan. “Mudah-mudahan dengan reses ini dapat terealisasi tahun di anggaran perubahan atau paling engga tahun depan lah, ” katanya seusai reses.
Selain jalan desa penghubung Cigondewah Hilir dengan Kota Bandung itu, Syaiul pun berharap jembatan penghubung Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung yang melintas di atas jalan tol Padalenyi ada pelebaran. Sebab menurutnya, jembatan itu hanya cukup untuk melintas satu arah sehingga selalu terjadi kemacetan kendaraan pada pagi dan sore hari.
“Mudah-mudahan dapat disampaikan oleh anggota dewan, ke depan dapat dibikin dua ruas sehingga tidak terjadi kemacetan, ” harapnya. *** Sopandi.